Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesawan dan Kenangan Indah Kota Medan di Masa Lalu

Kompas.com - 26/03/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution membenahi kawasan heritage Kesawan.

Ia berencana akan menjadikan Kesawan sebagai pusat kuliner untuk mewujudkan Medan The Kitchen of Asia.

Kesawan adalaa salah satu kawasan Pecinan di Kota Medan yang berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani.

Baca juga: Ubah Kesawan Jadi Pusat Kuliner, Langkah Bobby Jadikan Medan The Kitchen of Asia

Jalan yang dulu dikenal dengan Jalan Kesawan tersebut adalah jalan tertua di Kota Medan yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah.

Hal tersebut dijelaskan oleh Betsy Edith Christie dan Wiwin Djuwita Sudjana Ramelany pada tulisan yang berjudul Pemukiman Etnis China di Medan Pada Akhir Abad ke-19 Sampai Awal Abad ke-20.

Mereka menyebut nama Jalan Kesawan berganti menjadi Jalan Ahmad Yani pada 1 Maret 1966.

Baca juga: 36 Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Dipindahkan ke Medan

Jalan tertua di Kota Medan

Foto toko buku dan kertas Hallerman di Kesawan yang diambil antara tahun 1900-1930COLLECTIE TROPENMUSEUM Foto toko buku dan kertas Hallerman di Kesawan yang diambil antara tahun 1900-1930
Kesawan merupakan jalan tertua dan pusat pemukiman masyarakat Cina.

Sebagian besar adalah kuli Cina yang semula bekerja di Pekan Labuhan. Saa kontrak kerja sudah habis dan modal sudah terkumpul, mereka pindah ke kota dan mulai berdagang.

Dijelaskan dalam catatan mereka, pada tahun 1590-1837 di kawasan Jalan Kesawanterdapat banyak sawah serta rumah dan kedai yang berderet. Serta ada Masjid Bengkok yang sekarang berada di Jalan Masjid.

Baca juga: Duduk Perkara Penemuan Granat Manggis di Medan Timur, Awalnya Dikira Kelereng, Ternyata Masih Aktif

Di antara yahun 1838-1887, jalan setapak di kawasan tersebut mulai diperkeras dengan batu dan rumah kedai dibangun lebih baik dengan menggunakan bahan papan.

Kesawan pada awalnya merupakan Kampung Melayu. Tetapi pada tahun 1880 orang Cina dari Malaka dan langsung dari Negeri Cina tinggal di kawasan tersebut. Kesawan pun menjadi pemukiman etnis Cina.

Pada tahun 1889 sempat terjadi kebakaran besar yang menghancurkan 67 rumah dan toko dari bahan kayu.

Baca juga: Bikin Heboh Warga Medan, Anak-anak Cari Kelereng Malah Temukan Granat Manggis

Foto bangunan di Kesawan di Medan yang diambil antara tahun 1918 hingga 1919COLLECTIE TROPENMUSEUM Foto bangunan di Kesawan di Medan yang diambil antara tahun 1918 hingga 1919
Setelah kebakaran tersebut, dilakukan pembangunan dalam tempo cepat untuk menggantikan bangunan-bangunan yang telah terbakar dengan bangunan yang terbuat dari bata.

Pada 1913-1937 Kesawan semakin berkembang pesat dengan munculnya bangunan rumah tinggal dan toko, pemerintahan, perdagangan, dan pusat hiburan.

Tahun 1938-1962, Kesawan mulai dipenuhi dengan bangunan-bangunan lebih modern. Pada 1963-1995, Kesawan semakin berkembang dan didirikan berbagai macam kantor pemerintahan atau swasta dan pusat-pusat hiburan.

Periode 1996-2004, di Kesawan mulai dibangun ruko hingga lima lantai yang tidak mengikuti struktur lama dan merusak citra lama. Ruko ini berfungsi pula sebagai sarang walet.

Baca juga: Kahiyang Ayu Kunjungi UMKM medan, Beli Vas Bunga Rotan dan Kerupuk Jangek

Pada tahun 2002, Kesawan diubah fungsinya menjadi pusat makanan. Lalu dibangunlah pintu gerbang raksasa yang menjadi penanda batas Kesawan. Lalu pada 15 Januari 2003, Kesawan Square diresmikan menjadi pusat jajanan.

Sayangnya hal tersebut tak berlangsung lama. Pada 16 November 2007, Kesawan Square ditutup dan tidak difungsikan lagi.

Pada tahun 2013, Jalan Kesawan yang berubah menjadi nama Jalan Ahmad Yani berfungsi sebagai pusat perdagangan dengan ruko dua lantai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com