Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang yang Berkali-kali Ditusuk Preman Dijadikan Tersangka karena Membela Diri

Kompas.com - 29/10/2021, 18:46 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - BA, seorang pedagang sayur dan buah di Pasar Pringgan, Medan, Sumatera Utara, kaget saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan oleh Polisi Sektor Medan Baru.

Untuk diketahui, pada 9 Agustus 2021, BA cekcok dengan sejumlah preman yang meminta jatah uang keamanan.

Baca juga: Polisi Jadikan Pedagang di Medan yang Ditusuk Berkali-kali oleh Preman Minta Jatah Jadi Tersangka

BA ditusuk berkali-kali oleh seorang preman yang marah karena korban tak mau memberikan uang. BA mencoba melawan dengan memukulkan kunci dongkrak ke arah preman tersebut.

Baca juga: Pedagang Pasar di Medan Ditusuk Preman, Korban Malah Jadi Tersangka

Atas kejadian itu, BA mendapat sejumlah luka di tubuh.

Dia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Baru. Namun, bukannya mendapat keadilan, BA malah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Ternyata, preman yang menusuk BA melaporkan balik BA dengan tuduhan penganiayaan.

BA sempat menanyakan kepada polisi alasan dirinya ditetapkan sebagai tersangka.

Lagi-lagi jawaban polisi membuat BA kaget.

"Tanggal 30 September 2021 saya dapat surat ditetapkan sebagai tersangka, padahal saya korban mencoba membela diri. Alasan (polisi) karena saya membela diri, karena memukul pelaku. Saya kan membela diri, kalau enggak bela diri, bisa mati saya," kata BA, Kamis (28/10/2021), dikutip dari Tribun Medan.

BA heran dengan keputusan polisi tersebut.

Padahal, jika tidak membela diri, nyawa BA bisa saja hilang karena tikaman senjata tajam pelaku.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com