Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah, Asal Nama, dan Budaya Mandailing Natal

Kompas.com - 21/12/2021, 16:08 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kabupaten Mandailing Natal adalah nama sebuah wilayah di Provinsi Sumatera Utara yang diresmikan pada 9 Maret 1999 oleh Menteri Dalam Negeri.

Jauh sebelum itu, sejarah Mandailing Natal sudah sering dibahas baik tentang kisah sebelum maupun setelah masa kolonialisme di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Panjang Tengkleng Khas Solo, Lahir dari Masa Kelam di Masa Penjajahan Jepang

Melansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, berikut adalah ulasan terkait sejarah, asal nama dan juga budayanya.

Baca juga: Sejarah Malioboro, Jalan yang Dihiasi Untaian Bunga

Sejarah Mandailing Natal

Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, sejarah wilayah ini dibagi menjadi tiga yaitu periode klasik, kerajaan, dan kolonialisme.

Baca juga: 5 Hal Soal Jalan Cadas Pangeran Sumedang, Sejarah Melegenda yang Dibangun Daendels Tahun 1808

1. Periode Klasik

Dalam sejarah Mandailing Natal, periode ini dijelaskan bahwa Mandailing berasal dari nama sebuah kerajaan yang sudah ada jauh sebelum abad ke-12. Kerajaan ini terbentang dari daerah Padang Lawas hingga bagian selatan Provinsi Sumatera Barat yang kini masuk dalam wilayah Tapanuli Bagian Selatan.

Nama Mandailing berasal dari kata Mandala-Holing,yang dikaitkan dengan sebuah ungkapan dalam adat setempat. Ungkapan itu berbunyi “Surat tumbaga holing naso ra sasa” yang memiliki arti “aturan adat yang tidak bisa dihapus”.

Sementara nama Holing sendiri tercantum dalam catatan Dinasti Tang yang memerintah di Cina antara tahun 618 – 906 Masehi. Catatan itu menyebutkan bahwa Mandailing berpusat di Pulau Jawa, tepatnya di kerajaan Kalingga yang berlokasi di pesisir utara Jawa.

Adapun nama Mandailing muncul pada kitab “Negarakertagama” yang ditulis Mpu Prapanca pada masa pemerintahan Majapahit yang melakukan ekspedisi ke wilayah Sumatera di abad ke-14 atau sekitar tahun 1365 Masehi.

2. Periode Kerajaan

Di tahun selanjutnya yaitu pada 1336 Masehi ada sebuah catatan penting tentang sejarah Mandailing Natal pada naskah Pararaton yang dituliskan dalam teks Jawa pertengahan. Dalam naskah tersebut tertulis bahwa ada lima kerajaan penting yang menguasai Sumatera.

Salah satunya adalah kerajaan Aru yang didirikan pada tahun 1295 Masehi. Pada rentang waktu antara abad 13 hingga 15 masehi, Mandailing berada di bawah kekuasaan kerajaan Aru.
Baru beberapa adat kemudian muncul kekuasaan otonom yang pertama kali ditandai dengan munculnya kekuasaan Pulungan.

Kemudian muncul klan marga Nasution yang menguasai daerah Mandailing Gondang, disusul dengan klan marga Lubis yang menduduki daerah Mandailing Julu yang memerintah secara otonom.

3. Periode Kolonialisme

Perang Padri yang berpusat di Minangkabau turut membawa dampak ke Mandailing yang membuat Belanda mendirikan asisten Residen Angkola Mandailing di Panyabungan dibawah kekuasaan Gubernemen Sumatra’s Westkust pada tahun 1840.

Kemunculan pemerintahan ini mempengaruhi kekuasaan raja-raja Mandailing yang sebelumnya memerintah secara otonom.

Disusul pada tahun 1857 dibuatlah karesidenan Air Bangis yang mencakup kawasan Mandailing, Angkola, dan Sipirok. Hal ini berlanjut dengan berdirinya karesidenan Mandailing Natal pada 1885 yang beribukota di Padangsidimpuan

Seiring berubahnya peta kekuasaan, di tahun 1906 Pemerintahan Residen Mandailing Natal memindahkan pusat pemerintahan dari Padangsidimpuan ke Sibolga dan mengubah namanya menjadi karesidenan Tapanuli. Wilayah kekuasaannya meliputi afdeeling Sibolga dan Bataklanden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Medan
Mobil Tabrak Halte di Pematangsiantar, 2 Tewas 1 Kritis, Pengemudi Melarikan Diri

Mobil Tabrak Halte di Pematangsiantar, 2 Tewas 1 Kritis, Pengemudi Melarikan Diri

Medan
Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
BMKG Deteksi 3 Titik Panas di Sumatera Utara

BMKG Deteksi 3 Titik Panas di Sumatera Utara

Medan
Jabatan Plh Sekda Medan Paman Bobby Dievaluasi Setelah 10 Hari Kerja

Jabatan Plh Sekda Medan Paman Bobby Dievaluasi Setelah 10 Hari Kerja

Medan
Edy Rahmayadi Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sumut dari Nasdem

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sumut dari Nasdem

Medan
Karyawan Shell Medan Demo pada Hari Buruh, Tuntut Pesangon

Karyawan Shell Medan Demo pada Hari Buruh, Tuntut Pesangon

Medan
Paman Bobby Buka Suara Usai Ditunjuk Keponakannya Jadi Plh Sekda Kota Medan

Paman Bobby Buka Suara Usai Ditunjuk Keponakannya Jadi Plh Sekda Kota Medan

Medan
Paman Bobby Jadi Plh Sekda Medan, Wakil Walkot: Saya yang Mengusulkan

Paman Bobby Jadi Plh Sekda Medan, Wakil Walkot: Saya yang Mengusulkan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Hendak Selundupkan Sabu ke Kendari, Seorang Pria Ditangkap di Bandara KNIA

Hendak Selundupkan Sabu ke Kendari, Seorang Pria Ditangkap di Bandara KNIA

Medan
2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

Medan
Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Medan
Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com