Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Natal Edy Rahmayadi: Kondisi Wilayah Kita sedang Tidak Baik karena Omicron...

Kompas.com, 24 Desember 2021, 08:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengaku, seharusnya ia tidak menghadiri perayaan Natal Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Sumut Utara di GPIB Immanuel Medan.

Dia harusnya berada di suatu tempat, tetapi karena sesuatu hal dan banyak hal yang harus diselesaikan di Kota Medan, salah satunya datang ke gereja yang berada tepat di seberang kantornya di Jalan Dipenegoro Medan.

"Saya sudah komitmen tidak menghadiri semua undangan karena tidak diizinkan, tapi kali ini mau datang karena ada tokoh-tokoh agama yang hadir. Saya ingin sampaikan, kondisi wilayah kita sedang tidak baik karena virus, terkhusus pada varian Omicron yang 70 kali lebih cepat dari varian Delta,” kata Edy, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Bawa Sembako untuk Korban Banjir Madina, Gubernur Edy: Tak Mungkin Juga Bawa Kulkas

Dia mengatakan, Covid-19 varian Delta pada Maret sampai Agustus menginfeksi seribu-an orang. Puncaknya di Agustus 2021, sampai 2.047 orang masuk rumah sakit, sementara kapasitas rumah sakit di seluruh Sumut cuma 1.500 orang.

Pemerintah Provinsi Sumut sampai membuka Asrama Haji untuk merawat pasien, membuka kembali rumah sakit yang sudah ditutup, hotel pun dijadikan rumah sakit untuk menampung 500-700-an pasien yang tak mampu ditampung rumah sakit rujukan.

"Setiap pagi, saya selalu berdoa agar Tuhan melindungi dan menjaga rakyat Sumatera Utara. Jadi siapapun yang ada di Sumatera Utara ini, amanah dan tanggung jawab saya, dunia dan akhirat. Saya tidak peduli, saat itu, dia tak memilih saya..." ucapnya.

Sudah dua tahun lebih, lanjut Edy, hari-hari besar agama dilalui dengan pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat. Dirinya percaya bahwa ada rahasia Tuhan di balik semua musibah. Pandemi Covid-19 menurutnya peringatan Tuhan.

Dipandang dari sudut Agama Islam, Edy bilang, banyak umat yang kurang bersyukur terhadap nikmat Allah. Mengabaikan perintah ibadah, menyakiti hati orang lain menjadi biasa, norma-norma dan etika kemanusiaan mulai diabaikan.

"Saya sudah tiga kali mengadakan doa bersama, ini pun diabaikan. Saya hanya minta tiga menit, hanya beberapa tokoh agama yang datang ke tempat saya, itu yang berdoa... Kebaktian nanti, Bapak Pendeta, pimpin doa mohon ampunan dosa kita semua, baru meminta kepada Tuhan," tutur dia.

Baca juga: Bertolak ke Lokasi Banjir di Mandailing Natal, Gubernur Edy: Ini Keharusan Pemerintah

"Sampaikan maaf kepada saudara-saudara saya yang mengadakan dan mengundang saya ke perayaan Natal-nya, saya anggap, ini mewakili karena sudah terlanjur meminta agar berdoa sederhana saja di gereja masing-masing, di rumah masing-masing seperti saat Ramadhan dan Shalat Id. Selamat menjalankan ibadah, selamat Natal, semoga Tuhan selalu memberkati...," kata Edy Rahmayadi kembali.

Sekretaris Umum PGIW Sumut Pendeta Eben Siagian mengapresiasi kehadiran Edy. Katanya, perayaan Natal mereka hanya menggunakan 25 persen dari kapasitas gedung.

"Kami bersyukur dan berterima kasih, Bapak Gubernur hadir bersama di perayaan Natal walau cuma sebentar. Kami sampaikan, gedung ini berkapasitas seribu orang, kami batasi yang hadir hanya 250 orang,” ujar dia.

Perayaan kali ini bertema: Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan (1 Petrus 1:22). Sub tema: Dengan Semangat Natal Kita Tingkatkan Kehidupan Persekutuan Antar gereja Melalui Tindakan Nyata Dalam Menghadapi Covid-19 dan Memberantas Narkoba. Pengkhotbah adalah Ketua PGIW Sumut Pendeta Victor Tinambunan.

Lebih lanjut Gubernur Edy menyatakan, lebih dari 11.000 personel disiagakan dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Toba 2021, di Pangkalan Udara Soewondo.

Gubernur Sumut berusia 60 tahun tersebut menjelaskan, sebanyak 11.403 personel keamanan disiagakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Gubernur Edy: Omicron Varian Tercanggih, Harus Waspada dan Taat Prokes

Dia menegaskan pengamanan kali ini berfokus untuk menekan angka infeksi Covid-19 supaya tetap rendah di Sumut.

Otoritas keamanan mendirikan sejumlah pos, di antaranya: Pos PAM di 82 lokasi, pos pelayanan di 42 lokasi, pos terpadu di enam lokasi, 3.124 gereja, 23 terminal, 34 pelabuhan, lima bandara, 132 pasar, 22 stasiun kereta api, 50 tempat wisata bahari dan 35 tempat wisata budaya.

Edy meminta para personel memastikan masyarakat yang melintas sehat jasmani dan rohani. Khusus yang berjaga di perbatasan, bandara dan pelabuhan harus benar-benar menjalankan tugasnya sehingga apa yang diharapkan tercapai yaitu tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Saya tahu petugas pasti dibenci, tapi kalau ini berhasil, pastinya akan membuat kita jadi nyaman dan selamat dari Covid.Lakukan dengan humanis, edukasi rakyat sehingga mereka tidak merasa ditekan tapi sadar sendiri," kata dia.

Baca juga: Aspal Rumah Dinas Rp 2 Miliar, Edy Rahmayadi Menyamakan dengan Istana

Operasi Lilin Toba 2021 dilaksanakan mulai 23 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Pengamanan dilakukan di 54 ribu obyek di seluruh Indonesia.

Diprediksi akan ada 11 juta masyarakat yang akan melakukan mobilitas selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Pada 2020, peningkatan kasus usai Nataru mencapai 125 persen.

Semua pihak diminta lebih berhati-hati mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron karena bisa menularkan lima kali lebih cepat ketimbang varian-varian sebelumnya.

Kini telah ada 103 negara yang melaporkan kasus Omicron di negaranya. "Yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga agar Omicron tidak meluas," ucap Edy.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau