Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pemuda di Medan Lawan 4 Pembegal, Tewaskan 1 Pelaku dan Jadi Tersangka

Kompas.com - 01/01/2022, 10:04 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemuda di Medan berinisial D (21) menjadi tersangka setelah menusukkan pisau ke badan RZ (20) yang diduga hendak membegalnya.

Kejadian bermula saat D menerima telepon seseorang dan berhenti di TKP, Jalan Sei Berasekata, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca juga: Membela Diri, Korban Begal di Medan Jadi Tersangka, Tusuk Pembegal dengan Pisau

Tiba-tiba dari arah belakang, muncul empat orang tidak dikenal.

Mereka kemudian mencoba mengambil sepeda motor milik D.

Baca juga: Beda Nasib Mbah Minto dan Pembunuh Begal yang Dibela Mahfud MD

Saat itu, tersangka D menarik salah satu pelaku yang kemudian diketahui berinisial RZ.

Ketiga pelaku lainnya sempat memukuli tersangka D, namun pegangan terhadap RZ tidak dilepaskan.

D kemudian mengambil pisau lipat yang dibawanya dan menusukkannya ke badan RZ hingga tewas.

Tiga pembegal lainnya kemudian meninggalkan D dan RZ yang tergeletak di lokasi kejadian.

Baca juga: Sandal Milik Pembunuh Calon Pengantin Perempuan di Medan Tertinggal di Lokasi, Jadi Jalan Polisi Mengungkap Kasus

Penemuan mayat

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Jasad RZ ditemukan warga di Jalan Sei Berasekata, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pada 22 Desember 2021.

Di tubuh korban terdapat luka akibat senjata tajam.

Polsek Sunggal menyelidiki dan melakukan olah tempat kejadian perkara hingga mengungkap identitasnya.

Baca juga: Malam Tahun Baru, 9 Titik Keramaian di Kota Medan Ditutup Mulai Pukul 19.00 WIB

 

Jasad itu merupakan pria berinisial RZ, warga Jalan Flamboyan Raya. Dia diduga merupakan satu dari empat pelaku pembegalan terhadap D.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan keluarga RZ lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sunggal.

"Polsek Sunggal menerima laporan dari seorang ibu berumur 64 tahun yang melaporkan bahwa cucunya meninggal dunia yang diduga dibunuh oleh orang," ujar Riko, saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Calon Pengantin Perempuan di Medan Diperkosa dan Dibunuh, Pelaku Kecewa Cintanya Ditolak

Menyerahkan diri

IlustrasiFREEPIK.com Ilustrasi

Riko menjelaskan, dari laporan itu ditemukan petunjuk bahwa handphone RZ dibawa oleh tersangka D.

Ponsel itu kemudian diberikan kepada kakaknya berinisial YR. Setelah itu, tersangka D pergi ke Riau.

Riko menuturkan, pihaknya melakukan pendekatan kepada keluarga dan menghubungi D agar pulang.

Setelah berhasil dihubungi, tersangka D pulang dari Riau dan menyerahkan diri ke Polrestabes Medan pada Jumat (24/12/2021) lalu.

"Yang bersangkutan (D) langsung menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Kami juga tengah memburu tiga orang rekan RZ berinisial A, D dan J yang melakukan pencurian dengan pemberatan (begal) kepada D," kata Riko.

Baca juga: Daftar Jalan yang Ditutup Saat Malam Tahun Baru di Medan, Bandung, hingga Yogyakarta

 

Jadi tersangka, tidak ditahan

Atas perbuatannya, tersangka D dikenakan pasal 351 ayat(3) KUHPidana.

"Motifnya, melakukan penganiayaan yang mengakibatkhan matinya orang karena tersangka melakukan pembelaan terhadap dirinya yang sedang kena begal dan mengambil ponsel pada saat dibegal," tutur Riko.

Meski demikian, polisi tidak menahan D.

"Tersangka tidak kita tahan. Tersangka kooperatif, jadi wajib lapor," katanya.

(KOMPAS.com/Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com