Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inggris di Medan Diduga Terjangkit Omicron, Begini Respons Bobby Nasution

Kompas.com, 5 Januari 2022, 19:48 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang pria warga Inggris dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Prima di Medan, Sumatera Utara.

Pria berusia 60 tahun itu diduga terjangkit virus corona varian Omicron.

Merespons kabar itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung menyambangi rumah sakit tempat pasien tersebut dirawat pada Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Seorang Warga Inggris di Medan Positif Covid-19, Bergejala Omicron

Menantu Presiden Joko Widodo itu menegaskan bahwa sampai saat ini, pihak rumah sakit maupun Pemkot Medan belum bisa memastikan apakah pasien itu positif Omicron atau tidak.

"Hasil dari PCR-nya masih dikirim ke Balitbangkes di Jakarta. Kami masih menunggu untuk konfirmasi varian apa pada warga negara Inggris ini," kata Bobby di rumah sakit.

Dia mengatakan, kabar pasien tersebut terpapar varian Omicron kemungkinan besar karena pasien itu merupakan WNA dan baru melalukan perjalanan dari negara dengan penyebaran Omicron yang cukup tinggi.

Baca juga: Begini Penanganan Covid-19 oleh Dinkes Surabaya Usai 2 Warga Terinfeksi Varian Omicron

Seperti diketahui, warga Inggris yang merupakan kru pesawat kargo itu baru saja terbang dari Inggris, kemudian singgah ke Belgia dan hendak menuju Singapura via Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sebelum berangkat ke Singapura, mereka menginap satu malam di Hotel Horison Kualanamu pada Selasa kemarin.

Kemudian, karena surat hasil PCR sudah keladuwarsa, pria tersebut memutuskan untuk melakukan tes PCR di bandara pada Rabu pagi dan hasilnya ternyata positif Covid-19.

Dia langsung dikirim ke RS Royal Prima untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lanjutan.

Sementara kru lainnya melanjutkan perjalanan.

Warga Inggris itu setidaknya harus dirawat di sana hingga 10 hari ke depan, sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel di Balitbangkes Kemenkes di Jakarta.

Satgas Penanganan Covid-19 juga bergerak cepat untuk melakukan penelusuran kontak erat pasien itu.

Pemkot Medan telah berkomunikasi dengan Pemkab Deli Serdang untuk melakukan tracing kontak erat di Hotel Horison, tempat pasien itu menginap.

Direktur RS Royal Prima M Farids Syahrian mengatakan, pasien tersebut masuk ke rumah sakit pada Rabu pagi.

"Tidak ada gejala yang signifikan. Bahkan pasien ini OTG," kata Farids.

Adapun pihak RS memang mengirim sampel pasien itu ke Balitbangkes, karena selain merupakan warga negara asing, pasien itu juga baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri.

"Sesuai prosedur yang berlaku, seluruh sampel kita kirim ke Balitbangkes untuk kita pastikan dulu varian Omicron atau tidak," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau