KOMPAS.com - Temuan 1,1 juta kilogram di sebuah gudang di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), mendapat sorotan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Edy menjelaskan, kasus itu sedang diselidiki polisi. Dirinya meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan.
"Nanti kalau sudah pasti, polisi akan menyampaikan (hasilnya). Tapi tolong jangan membuat gaduh," kata Edy di Asrama Haji Medan, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Heboh Nama Wakil Wali Kota Tegal Masuk Daftar Penerima Bansos, Kok Bisa?
Menurut pendapat Edy, minyak goreng di gudang tersebut bukan ditimbun.
Pasalnya, minyak goreng yang ada di sana setiap dua hari sekali didistribusikan ke rumah makan, mal, dan lainnya. Lalu, proses distribusi minyak goreng tidak setiap hari.
"Ini kan akan dicek, dipelajari kepastiannya oleh hukum. Tapi yang saya dengar, bahwa itu (minyak goreng) keluar masuk, waktu (distribusi) dua hari (sekali). Keluar masuk minyak gorengnya, dari tempat tersebut," pungkas Edy.
Baca juga: Temuan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng di Deli Serdang, Gubernur Edy: Itu Bukan Ditimbun tetapi...
Hal itu sebagai langkah untuk menanggapi adnaya kelangkaan komoditas di pasaran dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini, kasus dugaan penimbunan minyak goreng itu tersebut telah ditangani oleh Polda Sumut.
Sementara itu, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), selaku produsen 1,1 juta kg minyak goreng yang diduga ditimbun di gudang pabrik, segera melakukan klarifikasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/2/2022), manajemen SIMP membantah dugaan penimbunan minyak goreng.
"Pabrik minyak goreng kami memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan grup perusahaan kami yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Deli Serdang," demikian tertulis dalam rilis tersebut.
Lalu, pihak manajemen perusahaan memang memprioritaskan produksi untuk pemenuhan kebutuhan industri yang tergabung dalam grup perusahaan itu.
Lalu, stok di dalam gudang tersebut sudah siap dikirim ke distributor.
"Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," jelas mereka dalam rilis tersebut.
(Penulis : Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor : Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.