MANDAILING NATAL, KOMPAS.com - Warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara yang diduga alami keracunan akibat gas Hidrogen Sulfida (H2S) Proyek Panas Bumi (PLTP) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terus bertambah.
Hingga Senin (7/3/2022), total warga yang menjadi korban berjumlah 58 orang.
"Total warga yang menjadi korban dan mendapat perawatan di rumah sakit, sampai saat ini berjumlah 58 orang," ungkap Kapolres Mandailing Natal, AKBP HM Reza Chairul AS, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Proyek Panas Bumi di Mandailing Natal Diduga Keluarkan Gas H2S, 52 Warga Dilarikan ke RS
Reza mengatakan, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Hanya saja, banyak warga yang mengalami, mual, pusing, hingga muntah-muntah diduga akibat paparan gas H2S yang keluar dari salah satu sumur Proyek Panas Bumi PT SMGP.
"Untuk korban jiwa tidak ada," ujar Reza.
Baca juga: 52 Warga Dilarikan ke RS Diduga karena Hirup Gas H2S, Ini Tanggapan PT SMGP
Reza menerangkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 22 orang warga sudah kembali ke kediaman masing-masing.
Sementara korban lainnya masih mendapat perawatan di rumah sakit.
"22 orang warga yang sempat mendapat perawatan di rumah sakit, sudah kembali ke rumah mereka. Dan selebihnya, masih dirawat," kata Reza.
Diberitakan sebelumnya, ada sekitar 52 orang warga diduga alami keracunan gas H2S yang keluar saat uji sumur (well test) Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (6/3/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.