Kiras Bangun dan pasukannya lantas menepi ke benteng Tembusuh di Batukarang.
Di benteng ini, pasukan Kiras Bangun mampu menghalau serangan Belanda.
Hanya saja, dalam serangan lanjutan Belanda mampu merebut daerah Batukarang.
Selama 10 bulan sejak Batukarang direbut Belanda, Kiras Bangun dan sisa-sisa pasukannya masih melakukan perlawanan.
Namun demikian, Belanda melancarkan siasat berupa pengampunan kepada pejuang Karo yang disebut dengan Opportinuteits Beginsiel (pengampunan umum).
Penawaran tersebut berhasil memancing sebagian besar prajurit Kiras Bangun untuk keluar dari persembunyian.
Kiras Bangun lantas berhasil ditangkap Belanda dan dibuang ke Riung.
Pada tahun 1909, Kiras Bangun dibebaskan Belanda dengan syarat tetap diawasi.
Namun, Kiras Bangun tetap melancarkan gerakan bawah tanah untuk menentang Belanda.
Perjuangan bawah tanah itu dilancarkan Kiras Bangun bersama kedua anaknya selama periode 1919-1926.
Belanda akhirnya menangkap Kiras Bangun dan membuangnya ke Cipinang.
Di usia senjanya, Kiras Bangun tetap melakukan perjuangan, namun lebih di bidang sosial.
Kiras Bangun meninggal dunia di Batukarang pada tanggal 10 Oktober 1942.
Pemerintah menetapkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 7 November 2005.
Sumber:
Tribunnewswiki.com
IKPNI.or.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.