Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Taput Bertemu Gubernur Edy: Kami Butuh Bahan Bangunan, Sembako Cukup

Kompas.com - 03/10/2022, 15:43 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Helikopter yang ditumpangi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendarat di Posko Gempa Taput, di halaman kantor bupati di Tarutung.

Dia membawa bantuan yang diterima Pemerintah Kabupaten Taput berupa material bahan bangunan senilai Rp 100 juta, 1.000 paket sembako seharga Rp 133 juta, obat-obatan dan vitamin.

Edy berharap bantuan segera digunakan untuk memperbaiki rumah warga, terutama yang rusak berat supaya segera menempati rumahnya kembali.

Menurut data, ada 1.278 unit rumah di 69 desa yang berada di sembilan kecamatan mengalami kerusakan. Sebanyak 72 tempat ibadah, 30 ruas jalan, sembilan unit jembatan, 22 fasilitas pendidikan, tiga fasilitas kesehatan, 24 kantor pemerintahan, tiga kantor swasta dan 35 saluran irigasi pun rusak akibat gempa.

Baca juga: Edy Rahmayadi soal Seorang Korban Tewas Gempa Taput: Dia Sakit Jantung, Kaget...

“Rumah merupakan prioritas untuk warga. Selain rumah, sekolah dan tempat ibadah juga harus segera diperbaiki,” kata Edy dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).

Kepala Kepolisian Daerah Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan, saat ini sudah dimulai perbaikan fasilitas yang rusak seperti jalan dan sumber air dari Aek Sigaeon yang alirannya terganggu karena gempa. Begitu pula dengan listrik yang secara umum sudah membaik.

"Kondisi secara umum cukup baik, sama-sama dengan masyarakat kita berikan rasa aman. Yakin bahwa kondisi ini bisa teratasi, pertumbuhan ekonomi tidak boleh mati," kata Panca.

Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan gempa. Nantinya, pembangunan rumah penduduk yang rusak dilakukan Pemda bersama TNI/Polri dan masyarakat.

 

"Kami sangat butuh material, sembako sudah lebih dari cukup. Sekarang adalah bahan bangunan, kalau bisa dua minggu ini sudah tuntas," ucap Nikson.

Pemerintah Provinsi Sumut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan langkah cepat penanganan dampak gempa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Bersama Pemkab Taput dan BMKG, tim Satgas BPBD menyalurkan bantuan dan mendirikan posko di sejumlah lokasi.

Baca juga: Aliran Sumber Air Panas di Tapanuli Utara Berubah Setelah Diguncang Gempa

Kepala BPBD Kabupaten Taput Bonggas Freddy menyebut, kondisi saat ini sudah mulai kondusif, meski masih ada gempa susulan. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada. Beberapa warga masih trauma, mereka mendirikan tenda darurat mandiri di halaman rumahnya.

Kendala yang dialami tim di lapangan adalah minimnya jaringan telekomunikasi selular sehingga menghambat proses kaji cepat. Selain itu, kondisi geografis yang luas dengan medan cukup berat dan minimnya jumlah personel. Kebutuhan mendesak yang masih diperlukan adalah selimut, sarung, logistik, makanan dan kebutuhan bayi.

Bentuk dukungan percepatan penanganan dan pemulihan bencana gempabumi M 6.0 Tapanuli Utara, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Fajar Setyawan turun ke lokasi bencana. Selain dukungan untuk penanganan darurat, BNPB juga mengirimkan personel untuk kaji cepat dan Dana Siap Pakai (DSP) yang akan diserahkan untuk pemulihan bencana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Disdik Sumut Sebut Ada Informasi Simpang Siur soal Kematian Siswa SMK di Nias

Medan
Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Bobby Tanggapi Wakilnya yang Ingin Maju Jadi Calon Wali Kota Medan

Medan
10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

10 Lurah di Medan yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah Diperiksa, Terancam Dicopot

Medan
Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com