Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bidan yang Rayakan Natal di Rumah Sakit karena Diduga Jadi Korban Salah Operasi

Kompas.com - 28/12/2022, 10:59 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Evarida Simamora terpaksa merayakan Natal di kamar 517 lantai lima, Murni Teguh Memorial Hospital Medan, sekitar 300-an kilometer dari rumahnya di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara.

Perempuan 52 tahun itu, menjalani proses pemulihan usai kaki kanannya dioperasi dokter Prasojo Sujatmiko pada 7 Desember 2022.

Reynold Simamora, abang kandung Evarida, mengaku kondisi terakhir adiknya belum bisa jalan dan memprihatinkan.

"Maunya, paling tidak dia bisa jalan, apa lagi menjelang Tahun Baru ini. Habis fisioterapi, sakit, dikompres es. Entah apalah yang diapai di kakinya sampai enggak bisa jalan, sudah sebulan lebih. Itu yang buat kita sedih," kata Reynold saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: RS di Semarang Dilaporkan Atas Dugaan Malpraktik, Keluarga Pertanyakan Penyakit Pasien hingga Meninggal

Selama dirawat, Evarida yang sehari-hari berprofesi bidan ditemani suaminya.

Reynold mengatakan, pihak rumah sakit yang mengantongi sertifikat penyelenggara wisata medis dari Kementerian Kesehatan ini sudah datang menemui keluarganya, mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Tinggal sang dokter yang tidak kunjung tampak batang hidungnya.

"Kalau bisa, langsung tangkap aja dokternya karena gak ada niat baik. Kaki kiri adik ku sampai sekarang enggak ada diapa-apain, diobservasi tidak, diobati tidak. Mereka fokus mengobati kaki kanan," ungkapnya.

Evarida Simamora menjalani pemulihan usai kaki kanannya dioperasi dokter Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Selasa (27/12/2022)KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI Evarida Simamora menjalani pemulihan usai kaki kanannya dioperasi dokter Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Selasa (27/12/2022)

Kondisi kaki kiri, dari awal datang ke rumah sakit sampai hari ini masih sakit.

Pasca-operasi, kedua kaki Evarida malah tidak bisa dibawa berjalan. Saat masih kaki kirinya yang sakit, dia memakai alat bantu tongkat untuk berjalan.

"Kadang kerja pun bisa dia pakai tongkat, sekarang kaki kanannya dioperasi, jadi enggak bisa jalan, enggak bisa kerja. Mau ke kamar mandi pun, terpaksa dibantu perawat," imbuhnya.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Bola Panas di Polrestabes Medan, Berawal dari Uang Rp 1,5 Miliar di Rumah Bandar Narkoba

Operasi yang dilakukan tidak sampai mengamputasi kaki Evarida, tetapi bukan berarti operasi kecil.

"Duanya kaki, kok bisa dia (dokter) salah? Macam mana kalau bagian dalam, wah, sudah gak ditemukanlah itu," sebutnya.

Saat ini, Evarida masih dirawat. Sitanya soal biaya perobatan, Reynold mengatakan yang bertanggung jawab adalah rumah sakit.

"Waktu mereka minta maaf menyatakan salah, saya suruh tanggung jawab kembalikan kaki adik saya sampai bagus. Pasca kita laporkan ke polisi, saya lihat obatnya udah kurang, pelayanannya pun udah kurang," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com