Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Masuk Kandang Jebak di Langkat Belasan Hari, Dikhawatirkan Pengaruhi Kondisinya

Kompas.com - 06/01/2023, 12:16 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Terhitung sejak tanggal 21 Desember 2022, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk kandang jebak di areal kebun warga di Dusun Aras Napal Kiri, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Langkat.

Hingga hari ini, harimau tersebut masih berada di dalam kandang jebak karena masih menunggu waktu dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Untuk diketahui, harimau tersebut masuk kandang jebak dengan umpan anjing di dalamnya.

Baca juga: Seorang Pria Nyaris Tewas Diterkam Harimau Sumatera di Riau

Berkaitan dengan harimau berada di dalam kandang sempit selama belasan hari, Conservation Director-The Wildlife Whisperer of Sumatera, Badar Johan khawatir jika harimau akan stres.

Sebab, daya jelajah harimau sangat luas tetapi harus berada di dalam kandang sempit selama belasan hari.

"Jelajah harimau di habitat aslinya kan luas. Tapi sekarang di dalam kandang sempit selama belasan hari, ini tentunya berpengaruh. Apakah itu stres atau lainnya, pasti ada pengaruh. Karena itu kita berharap agar segera dilepasliarkan," kata Badar dihubungi Kompas.com.

Badar menambahkan, jika harimau tersebut hendak direhabilitasi, sebaiknya dipindahkan ke tempat yang layak, bukan kandang atau kerangkeng yang sempit.

"Nah, apakah setelah 14 hari di dalam kandang ini nanti terus dilepasliarkan ke alam langsung atau gimana," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur SINTAS Indonesia, Hariyo T Wibisono alias Beebach mengatakan, semua satwa liar yang terpaksa tinggal di habitat yang sudah terganggu pasti bisa mengalami stres. Dia pun berharap, jika kondisinya memungkinkan sebaiknya harimau itu secepatnya dilepasliarkan.

"Karena ada kecenderungan lamanya di-keep di kandang rehabilitasi pasti ada pengaruh ke perilaku. Sebaik mungkin dirawat. Karena ada banyak kebutuhan ekologi harimaunya yang tak akan tersedia di kandang sempit, misal untuk menjelajah," katanya dihubungi melalui telepon.

Mengenai penggunaan anjing sebagai umpan harimau, menurut Beebach ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Di Russia, harimau tidak suka memakan anjing karena bukan mangsanya.

"Terlepas dari itu, umpan itu kan harus dicek kesehatannya. Misal ada penyakit yang menular lewat anjing seperti distemper virus," katanya.

BBKSDA sebut sehat

Dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Rabu (4/1/2023) siang, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoki Hidayat mengatakan harimau tersebut dalam kondisi sehat. Terhadap harimau itu, sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan pada Rabu (28/12/2022).

"Hasil pemeriksaan kesehatan terhadap harimau sumatera itu, secara fisik itu harimau betina, berat badannya 75,8 kg, berumur 4,5-5,5 tahun dengan panjang tubuh 234 cm dan tidak ada luka di tubuhnya," katanya.

Baca juga: Tak Hanya Gajah, Jokowi Minta Ada Terowongan Pelintasan Harimau dan Banteng

Sementara hasil pemeriksaan DNA akan dilakukan di laboratorium LIPI dan laboratorium PSSP Bogor. Sampel DNA akan dikirim pada 9 Januari 2023, mengingat libur tahun baru dikhawatirkan sampel rusak akibat terlalu lama di ekspedisi.

"(Harimau) sehat. Harimau diminimalisir interaksi dengan manusia dan segera dilepasliarkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Medan
Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Medan
Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Medan
2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

Medan
Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Medan
Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Medan
Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Medan
Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Medan
Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Medan
Mobil HRV Hancur Tabrak Bak Truk di Tol Medan-Tebing Tinggi, 1 Tewas

Mobil HRV Hancur Tabrak Bak Truk di Tol Medan-Tebing Tinggi, 1 Tewas

Medan
Pengemudi Mercy G-Class Biang Kecelakaan di Medan Jadi Tersangka

Pengemudi Mercy G-Class Biang Kecelakaan di Medan Jadi Tersangka

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com