Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa USU Tewas Misterius, Polisi Sebut CCTV di Rumah Korban Mati

Kompas.com, 20 Mei 2023, 21:42 WIB
Rahmat Utomo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Polisi terus menyelidiki kasus tewasnya Mahira Dinabila (19). Diketahui, mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) itu tewas secara misterius di rumahnya, pada Rabu (5/3/2023).

Polisi telah memeriksa CCTV di rumah Mahira di Komplek Perumahan Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. 

"Sudah (kita cek), kondisinya mati kan. Sudah kita ambil masih kita upayakan (penyelidikan lebih lanjut). Apakah ini mati (saat kejadian), apa (mati karena) rusak, sedang kita cek (lagi)," ujar Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago melalui telepon seluler kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023). 

Baca juga: 5 Kejanggalan Kematian Mahira Mahasiswi USU, Ayah Angkat Tolak Otopsi hingga Surat Wasiat Diduga Palsu

Faidir juga mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya ayah angkat Mahira berinisial M dan ayah kandungnya Pariono. Namun Faidir belum merinci hasil pemeriksaanya.

"Sudah banyak saksi kita periksa, bapak angkat dan kandung kita periksa juga," ujar Faidir. 

Dia mengatakan pihaknya juga memeriksa bukti-bukti lain. Termasuk surat wasiat kematian Mahira yang diduga palsu.

"(suratnya) sudah kita serahkan ke Labfor. Kita menunggu. Semuanya yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) sudah kita amankan. Pada saat itu kan saksinya (di) Labfor, bukan kita. Jadi kita menunggu itu kan, kerjanya nggak bisa cepat," ungkap Faidir

Mahira merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan Pariono dan Nurabni. Namun sejak usia 4 bulan Mahira dirawat oleh pasangan suami istri M dan YA.

M merupakan abang kandung dari Nurabni. Alasan Mahira diserahkan ke M dan YA, lantaran keduanya tidak memiliki keturunan. Berjalan nya waktu ternyata M dan YA bercerai. Mahira lalu tinggal bersama ibu angkatnya YA, sedangkan M menikah lagi. 

Kemudian di tahun 2020, YA meninggal dunia. Sejak saat itu Mahira tinggal sendiri di rumah warisan ibu angkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Mahira ditemukan tewas saat paman sekaligus pengacara keluarganya, Oky Andriasyah mengunjungi rumahnya. Awalnya istri Oky, yang merupakan adik dari YA mendapat informasi bahwa Mahira sudah seminggu lebih tidak masuk kuliah.

"Istri saya dihubungi teman Mahira lewat DM (direct messenge) Instagram, kok Mahira enggak masuk-masuk kampus. Karena Mahira tidak bisa dihubungi, Rabu (3/5/2023) sekitar jam 10 malam, kami inisiatif ke rumahnya," ujar Oky kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023). 

Tiba di sana, rumah Mahira terlihat gelap. Sementara sepeda motornya terlihat di halaman rumah. Namun anehnya kondisi pagar rumahnya tergembok dari luar.

“Tapi saya ingat betul kata YA dulu, kalau gembok kami di luar, berarti kami sedang di luar," ujar Oky. 

Merasa curiga Oky lalu menghubungi satpam di perumahan tersebut. Kemudian satpam memanjat ke lantai 2 rumah Mahira. Dari sana aroma busuk mulai menyengat. Tiba-tiba di saat itu juga ayah angkat Mahira juga datang ke sana.

Baca juga: Diduga Palsu, Ini Isi Surat Wasiat Mahasiswi USU Saat Ditemukan Tewas

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau