Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami di Sumut Bacok Istri dan Tetangga yang Tepergok Berduaan di Kamar Mandi

Kompas.com, 26 Juni 2023, 21:44 WIB
Rahmat Utomo,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Pria di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara berinisial JM (34), membacok istrinya sendiri berinisial A (30) dan seorang pria yang diduga selingkuhan korban berinisial ZA (26). 

Kedua korban dibacok saat berduaan di dalam kamar mandi, Rabu (21/6/2023).

Kasatreskrim Polres Dairi, AKP Rismanto Purba mengatakan, korban ZA alami luka di bahu, kepala, paha, pinggang dan tangan.

Baca juga: Istri Berangkat Haji, Suami di Kolaka Kepergok Selingkuh, Digerebek Berduaan di Kamar Wisma

Sedangkan korban A juga mengalami luka di bagian punggung dan tangannya. Usai melakukan aksinya JM menelpon kepala desa.

"Pelaku langsung lemas karena perbuatan yang telah ia lakukan kemudian duduk dan meminta air putih kepada adiknya, setelah itu ia langsung menelepon kepala desa dan menyampaikan 'Pak datang dulu ke rumah, antarkan aku ke kantor polisi karena uda kubacok istriku dan ZA," ujar Rismanto menirukan ucapan JM.

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa dan menahan JM ke Polres Dairi untuk jalani pemeriksaan. 

Baca juga: Video Viral Pria di Kolaka Dipergoki Selingkuh Saat Istri Berangkat Haji, Keluarga: Kasihan Kakakku

Kronologi

Rismanto menjelaskan, sebelum insiden itu, JM mencurigai istrinya berselingkuh. Hal itu terungkap saat pelaku dan istri pergi ke sebuah acara pada Sabtu (27/5/2023) di Kecamatan Rantau Parapat, Kabupaten Labuhan Batu.

JM saat itu memergoki istrinya sedang chatting dengan tetangganya ZA di WhatsApp. 

"JM mengecek isi Whatsapp istrinya tersebut dan menemukan chatting dari ZAC yang berisi pesan, 'enggak rindu kau samaku', sehingga pada saat itu, terjadi pertengkaran antara pelaku dan istrinya A," ujar Rismanto dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).

Lalu JM meminjam handphone istrinya, menghubungi ZA. Saat itu ZA mengaku bercanda dan meminta maaf kepada JM.

Setelah itu, pada hari Rabu (21/6), saat JM pulang dari ladang usai memetik gula aren tidak menemukan keberadaan istrinya  

Selanjutnya saat keluar rumah, JM melihat pintu dapur rumah ZA yang berada di samping rumahnya, kondisinya terbuka.

"Karena sebelumnya terlapor mengetahui chatting-an antara istrinya A dengan ZA, sehingga ia menjadi curiga dan langsung masuk ke dalam dapur rumah ZA," kata Rismanto.

Lalu JM mendengar suara wanita dan pria, di kamar mandi ZA, namun saat hendak dibuka, kamar mandi dalam keadan terkunci. JM yang curiga, lalu mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

"Sehingga pintu kamar mandi tersebut terbuka dan ia melihat ZA dan A sedang berhadapan dengan jarak setengah meter, sambil membungkuk merapikan celana masing-masing yang sudah dipakai," ujar Rismanto.

Melihat kejadian itu, JM emosi dan langsung mengambil parang di pinggangnya dan menyerang kedua korban.

"Sementara akibat luka yang dialami, kedua korban kini menjalani perawatan intensif di RSU Sidikalang," tutup Rismanto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau