Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kasus Viral Pencurian Ban di Mobil yang Terparkir di Medan, 1 Pelaku Ditangkap

Kompas.com, 5 Juli 2023, 12:42 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kasus pencurian ban mobil yang terparkir, terjadi di tiga lokasi berbeda di Kota Medan, Sumatera Utara, dalam dua minggu belakangan ini. Peristiwa ini juga sempat viral di media sosial.

Salah satu pelaku sudah ditangkap.

Peristiwa pertama terjadi di salah satu gereja di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan. Dilihat dari akun tiktok @medantalkk, terlihat satu ban belakang mobil berwarna hitam raib.

"Apalah yang ada di pikiran orang, ya kan, orang lagi ibadah sempat-sempatnya dia nyuri ban mobil orang, kan kasian," ujar pengirim video.

Sementara peristiwa viral kedua, terjadi di Pasar Petisah, Kota Medan. Dilihat dari akun instagram @tkpmedan, terlihat 2 ban mobil berwarna putih hilang.

Baca juga: Bobol Konter Ponsel, Residivis Kasus Pencurian 17 TKP di Kepri Ditangkap

"Pak polisi tolong dibantu pak polisi, Petisah ini pak. Pagi-pagi uda kehilangan ban, uang parkir tidak pernah telat, uang jaga malam selalu bayar, uang SPSI pun bayar, ngeri bah, Petisah ya pak," ujar pria yang memvideokan tersebut.

Satu pelaku ditangkap

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan, satu pelaku pencurian ban mobil sudah ditangkap.

"Pencuri ban di (Pasar) Petisah sudah ditangkap," ujar Fathir kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (5/7/2023).

Namun Fathir belum merinci identitas pelaku yang ditangkap. Kini pihaknya masih memburu pelaku lain yang sudah dikantongi ciri-cirinya.

"Yang kita curigai (pencurinya) sudah ada, modusnya sama di beberapa lokasi, tim sedang bekerja untuk menangkap pelaku," ujar Fathir

Disinggung apakah pelaku di dua kasus itu satu komplotan, polisi belum bisa memastikannya, proses penyelidikan masih dilakukan.

"Belum sampai ke sana (soal kompolotan), kalau kita dari hasil penyelidikan kita ini modusnya pelaku sasarannya mobil yang di parkir di tempat yang pengamananya tidak ketat, jadi itu modusnya," tutup Fathir.

Baca juga: Video Viral Pencuri HP di Semarang Dikejar Warga hingga Basah Kuyup Masuk Gorong-gorong

Selanjutnya peristiwa pencurian ban mobil ketiga yang viral terjadi di Jalan Marelan Raya, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan pada, Sabtu (1/7/2023). Kasus ini masuk wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.

Dilihat dari akun tiktok @medantalk terlihat 4 ban mobil berwarna merah yang terparkir di samping rumah, hilang dicuri. Pelakunya terekam CCTV datang menggunakan angkot.

Kasatreskrim Polres Belawan Kasat Reskrim AKP Zikri Muamar, membenarkan kasus itu dan saat ini masih menyelidikinya.

"Infonya memang iya (kejadiannya) cuma kita belum menerima laporan, tapi kita tetap menyelidikinya," ujar Zikri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau