Setiap rumah tangga memiliki dapur sendiri. Letaknya di belakang rumah yang berupa bangunan tambahan.
Ada area netral yang disebut danau yang terletak antara dua deretan ruangan di seluruh rumah. Ruang tersebut berfungsi sebagai tempat musyawarah.
Bangunan lain adalah sebuah rumah yang disebut rumah sopo.
Baca juga: Tertarik Pelesir ke Danau Toba? Cobalah Menginap di Homestay Rumah Bolon
Rumah tersebut awalnya adalah gudang yang kemudian menjadi tempat tinggal. Rumah ini berupa ruang terbuka yang berfungsi sebagai tempat musyawarah dan tempat bermain musik.
Bangunan rumah sopo dapat di variasikan menjadi dua lantai.
Rumah yang banyak dekorasi disebut rumah Gorga. Rumah tersebut banyak hiasan sebagai simbol.
Rumah tradisional adat Batak Toba dibedakan menjadi dua, yaitu ruma sebagai tempat tinggal dan sopo sebagai tempat penyimpanan.
Bahan rumah Bolon berasal dari papan untuk dinding dan lantai. Sedangkan atap yang berbentuk melengkung terbuat dari serat.
Rumah Siwaluh Jabu adalah rumah adat Batak Karo. Dalam bahasa Karo waluh artinya delapan dan jabu artinya rumah.
Secara sederhana Siwulah Jabu adalah rumah yang dihuni oleh delapan kepala keluarga.
Rumah Siwalah Jabu dapat ditemukan di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Rumah Siwaluh Jabu terbagi menjadi dua, mulai bagian atap disebut rumah Sianjung-anjung dan rumah Mercu.
Pada bagian dinding, ada yang disebut Rumah Sangka Manuk dan Rumah Sendi.
Bagi masyarakat Karo, Siwaluh Jabu merupakan rumah yang memiliki makna filosofi berupa kearifan dan kabijaksanaan.
Baca juga: Siwaluh Jabu, Rumah Adat Batak Karo yang Unik dan Megah
Salah satu contoh kearifan lokal rumah Siwaluh Jabu adalah rumah tahan gempa.
Rumah dibuat dengan tiang-tiang kayu utama di atas batu kokoh tanpa ditanam ke dalam tanah. Hanya batu yang digunakan yang ditanam ke dalam tanah.
Tujuannya supaya rumah Siwaluh Jabu dapat bergerak fleksibel mengikuti guncangan gempa.