Eksekutor pembunuhan Paino, Dedi Bangun (38) terlihat mengumbar senyum bahkan membuat lelucon soal pintu neraka sudah dibuldoser.
Sesekali saja dia mendongakkan kepala saat menjawab pertanyaan. Pria yang di kepala sebelah kanannya terdapat luka itu terlihat mengumbar senyum dan sangat santai menjawab pertanyaan Dirkrimum.
Dedi Bangun mengaku luka di kepalanya akibat bacokan.
"Dibacok orang," katanya.
Dedi mengaku kenal saat disebutkan nama-nama orang yang berkaitan dengan tindak premanisme di daerah berbeda di Sumut. Bahkan saat dihadirkan, dia sempat memberi lelucon.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak, 22 Saksi Diperiksa Termasuk Seorang Polisi
"Jalan ke surga sudah dibuldoser. Jadi tak bisa lagi ke neraka, ke surga," katanya sambil tertawa kecil.
Mengenai pembunuhan terhadap Paino, Dedi Bangun mengaku menembaknya dari jarak setengah meter tepat di dada.
Dedi Bangun disuruh oleh L Sentosa Ginting yang mengupahnya Rp 10 juta. Uang itu pun sudah dihabiskan. Dedi Bangun hanya menggelengkan kepala saat ditanya alasan penembakan.
Otak pembunuhan yakni Tosa Ginting adalah residivis tahun 2019 kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api yang bebas pada tahun 2021.
Sementara Dedi Bangun juga merupakan residivis kasus penganiayaan serta kepemilikan senjata api dan baru bebas tahun 2019.
Baca juga: Teka-teki Tewasnya Anggota DPRD Langkat, Diduga Ditembak, Warga Mengaku Dengar Letusan Senjata Api
Selain itu di usia 14 tahun ia pernah melakukan pembunuhan di Langkat. Kala itu Dedi menusuk preman pasar dengan pisau sebanyak 27 kali tusukan hingga korban tewa
Namun saat itu Dedi tidak ditahan karena statusnya anak di bawah umur.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba), Tribun Medan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.