KOMPAS.com - Manajemen Mie Gacoan di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara, telah meminta bantuan Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan terkait intimidasi yang dilakukan sejumlah anggota organisasi massa (ormas).
Seperti diketahui, sejumlah anggota ormas mendatangi Mie Gacoan Medan karena tidak diizinkan mengelola lahan parkir di restoran itu.
Baca juga: Viral, Video Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan karena Tak Diizinkan Kelola Parkir
Baca juga: Saat Mie Gacoan Serpong Dua Kali Gagal Grand Opening akibat Segel Satpol PP...
Manajer Legal Mie Gacoan Region III, Romy Tampubolon mengatakan, akibat intimidasi tersebut, para karyawan merasa resah dan restoran harus tutup lebih cepat.
"Kita minta bantuan kepada Polda Sumut dan Polrestabes Medan, ini kan meresahkan. Kita sebagai investor membuka tempat ini untuk lapangan kerja, menyerap penduduk dari sekitar dari restoran ini, beberapa orang sudah kita kerjakan. Karyawan di sini 85 orang, 35 orang berasal dari radius 25 meter sampai 100 meter dari lokasi restoran," kata Romy saat diwawancara wartawan di Mie Gacoan Medan, Rabu (27/9/2023).
Romy mengatakan, peristiwa ini memang sempat dimediasi oleh pemerintah setempat yang melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Namun, sampai saat ini belum ditemukan solusi.
Kemudian pada Selasa malam, ketua ormas datang menjumpai tukang parkir restoran. Mereka meminta agar sistem parkir mereka ambil alih.
Padahal, sampai saat ini belum ada keputusan apa pun dari hasil pertemuan.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) menggeruduk Mie Gacoan, sebuah tempat makan di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara.
Persoalan diduga dipicu lantaran manajemen Mie Gacoan tidak mengizinkan ormas tersebut mengelola lahan parkir di restoran tersebut.
Manajer Legal Mie Gacoan Region III, Romy Tampubolon mengatakan, peristiwa itu terjadi baru-baru ini.
Meski tidak terjadi kerusuhan, kehadiran anggota ormas itu membuat pengunjung tidak nyaman.
"Mereka makan, minum, antri, dengan memakai uniform (seragam) ormas pada malam hari. Namun, ketika kami mau dibersihkan dan bilang ada customer mau duduk, mereka tidak mau ngasih atau pun pindah,” jelas Romy. (Kontributor Medan, Rahmat Utomo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.