Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Siantar Dianiaya Warga Satu Kompleks Rumahnya hingga Tewas

Kompas.com - 06/10/2023, 06:12 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Suwandi Simanjuntak (38) dianiaya hingga tewas oleh sekelompok warga yang masih satu kompleks tempat tinggalnya. Polisi Sat Reskrim Polres Pematang Siantar telah mengamankan sedikitnya 7 terduga pelaku.

Adapun keluarga korban meminta pemulihan nama baik atas simpang siurnya informasi penyebab kematian Suwandi. Pihak keluarga juga meminta polisi mengungkap motif penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas. 

Adik ipar korban, Pontius Ginting, mengatakan, Suwandi tinggal bersama kedua orangtuanya di Gang Alafson, Lingkungan Tapian Nauli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang Siantar.

Baca juga: Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Anak ke-6 dari 7 bersaudara itu sebelumnya merantau di Kota Semarang dan memutuskan pulang kampung untuk tinggal bersama kedua orangtuanya. Belum genap setahun, Suwandi sudah bergaul bersama warga di Lingkungan Tapian Nauli.

Pontius mengatakan, pada Rabu 27 September 2023 sekitar pukul 01.30 WIB, Suwandi diamuk sekelompok warga di Jalan Melanthon, Kecamatan Siantar Marihat, tepat di depan servis motor.  

Mendengar keributan, salah satu kerabat keluarga mengenali wajah Suwandi yang sudah babak belur dihajar para pelaku.

Baca juga: Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Akhirnya Suwandi berhasil ditarik dari amukan warga dan dilarikan ke rumah yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Tak lama setelah sampai di rumah, Suwandi dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya sekarat. Sekitar pukul 04.50 WIB, Pontius mendapat kabar Suwandi meninggal dunia.

“Informasi yang pertama kami dapat dia korban kecelakaan. Informasi itu kami dapat di grup-grup. Ternyata ada CCTV di bengkel itu. Dari CCTV itu lah kelihatan pelakunya," katanya saat ditemui di rumah orangtua korban di Lingkungan Tapian Nauli, Kamis (5/6/2023).

Pada hari yang sama, Abang korban membuat laporan polisi ke Mako Polres Pematang Siantar dan meminta dilakukan otopsi. Jasad Suwandi pun dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi.

Dituduh mencuri

Adik korban, Berliana Simanjuntak, mengatakan, pasca-kejadian itu, beredar kabar sepihak yang membuat pihak keluarga sangat terpukul. Penyebab kematian Suwandi diamuk warga satu kompleks karena mencuri.

Namun, warga tidak dapat membuktikan apa pun, termasuk barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian.

Ia pun sedih setelah mengetahui tak ada satu pun warga yang mencoba menghentikan amukan massa. Padahal, mayoritas warga tersebut tinggal satu kompleks, bahkan ada tetangga mereka.

“Wajahnya sudah babak belur, orang yang melihat kejadian itu enggak ngomong. Seandainya ada orang yang di situ bilang ‘sudahlah’ pasti dia masih bisa hidup. Masih bisa diselamatkan,” ujar Berliana seraya menangis.

“Ini enggak ada orang yang ngomong. Padahal, dikerumuni Ibu-ibu. Gimana perasaannya mereka anaknya digituin,” ucapnya menambahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com