Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Deli Serdang Dibunuh Temannya Seusai Mabuk Tuak Bersama

Kompas.com, 17 Oktober 2023, 16:04 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Seorang pria bernama Maha Putra Tarigan (50) tewas dibunuh temannya Deo Pranata (21) di warung tuak, Desa Delitua, Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (15/10/2023).

Korban ditusuk menggunakan saat kondisinya mabuk berat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Deli Serdang Kompol Wirhan Arif menjelaskan peristiwa bermula pada Sabtu (14/10/ 2023).

Baca juga: Warga Probolinggo Ditusuk Tetangganya sampai Tewas

Sekitar 20.00 WIB, pelaku datang ke lokasi kejadian, lalu berselang 2 jam kemudian korban datang dan duduk satu meja dengan pelaku. Mereka kemudian minum tuak bersama sama.

Pada sekitar 23.00 WIB, pelaku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Tiba-tiba korban yang dalam kondisi mabuk mendatangi pelaku dan mengucapkan kata-kata yang menyinggung pelaku.

"Kata korban 'jangan mentang-mentang kampung mu di sini bebere kam merajalela (kau jangan berbuat sewenang-wenang) dan dijawab pelaku 'aku pun enggak tahu masalahnya'," ujar Wirhan menirukan ucapan pelaku dan korban dalam katerangannya, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Warga Nganjuk Ditusuk Saat Salat Isya di Masjid, Pelaku Buron

Lalu terjadi cek-cok mulut antara keduanya, hingga pelaku memukul korban.

"Korban dipukul pelaku di bagian leher kanan dan terjatuh ke semak-semak karena sudah dalam kondisi mabuk berat. Selanjutnya korban menarik pelaku sambil tertawa. Kemudian pelaku dan korban kembali ke warung dan duduk di meja yg sama," ujar Wirhan.

Setelah itu korban dan pelaku sempat bernyanyi bersama sambil minum tuak, hingga Minggu (15/10/2023) pukul 01.15 WIB.

Korban yang mabuk berat akhirnya tertidur di kursi warung tuak dengan posisi terlentang.

"Pelaku yang kebetulan ke belakang warung buang air kecil, melihat 1 bilah pisau di sekitar kamar mandi selanjutnya menyimpan pisau tersebut ke kantong jaket yang dipakai pelaku dan kembali ke meja," ujar Wirhan.

Baca juga: Kronologi Pria di Makassar Tewas Ditusuk OTK, Korban Sempat Cekcok dengan Wanita dan 3 Pria

Kemudian timbul niat pelaku membunuh korban. Lalu sekitar 02.00 WIB, tiba-tiba pelaku menikam korban berkali-kali pada bagian dada, leher dan tubuh korban.

"Korban sempat terbangun dari tidurnya dan bertanya kepada pelaku kenapa kau ini ? kok kau tikam aku? Selanjutnya pelaku menikam korban pada bagian leher sebelah kanan 1 kali dan ada bagian perut 1 kali dan tubuh lainnya," ujar Wirhan.

Setelah kejadian korban tersungkur ke lantai lalu tewas, sedangkan pelaku melarikan diri.

"Sekitar Pkl 03.00 wib pelaku berhasil diamankan Personil Polsek Namorambe dari rumah nenek pelaku (di Kecamatan Namo Rambe)," ujar Wirhan.

Pelaku selanjutnya dibawa ke Polsek Namo Rambe untuk proses hukum lebih lanjut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau