Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepis Isu Intoleran, Anies Bertemu Para Pendeta di Siantar

Kompas.com, 3 November 2023, 09:50 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, bertemu dengan para Pendeta di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Pertemuan ini, sambung Anies, dalam rangka mendiskusikan bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan.

Anies Baswedan tiba di Kota Pematang Siantar Kamis (2/11/2023) malam dan menginap di Hotel Sapadia, Pematang Siantar. 

Baca juga: Di Langkat, Anies Ceritakan soal Penutupan Alexis dan Perusahaan Bir di Jakarta

Bertolak dari tempat itu, Anies bertemu dengan para Pendeta di Kedai Kopi Kok Tong di Jalan Sutomo, Kecamatan Siantar Barat, Jumat (3/11/2023) pukul 06.25 WIB. 

Pantauan di lokasi, Anies datang mengenakan kaos biru bergambar Becak BSA bertuliskan Siantar. Turun dari mobil, ia langsung dikerumuni warga. Penyambutan Anies dengan Tor tor Sombah pun sempat terganggu karena kerumunan warga.

Ratusan simpatisan Anies mulai berdatangan. Teriakan "Anies Presiden" berulang kali terlontar. 

Baca juga: Anies Baswedan: Sumut Sedang Bergerak untuk Perubahan

Tak lama kemudian Barisan Reaksi Cepat Garda Pemuda (Baret GP) NasDem mengawal Anies hingga masuk ke kedai kopi. Di tempat itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyeruput secangkir kopi hitam dan menyantap roti bakar.

Pengawalan semakin diperketat. Relawan maupun simpatisan dilarang masuk, kecuali para pendeta serta pengurus partai koalisi yang ada di Kota Pematang Siantar.

Di luar, kondisi jalan dipenuhi kendaraan bermotor yang mengakibatkan kemacetan panjang. Seiring berjalannya waktu, para simpatisan kian memadati area parkir hingga ke seberang jalan.

Sekitar pukul 07.30 WIB Anies keluar dari kedai Kopi. Ia tersenyum melambaikan tangan kepada para simpatisan.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat Siantar yang telah menunjukkan antusiasme yang sangat luar biasa, sejak saya tadi malam tiba di sini," kata Anies saat diwawancarai awak media di depan kedai kopi.

Ia menjelaskan maksud kedatangannya ke Pematang Siantar bertemu pendeta.

"Kita mendiskusikan bagaimana kita menjaga persatuan dan kesatuan, memberikan kesetaraan. Dengan prinsip keadilan dan kesetaraan banyak urusan yang dapat kita selesaikan," ucapnya.

Anies juga membenarkan rencana membangun stadion standar FIFA di Sumatera Utara (Sumut). Ia mengatakan, stadion itu nantinya dapat dipakai untuk kegiatan seni budaya dan keagamaan.

"Kami berencana membangun stadion berstandar FIFA di Sumatera Utara ini, sehingga kita nanti akan punya tempat kegiatan untuk olahraga, tapi nanti juga bisa dipakai untuk kegiatan seni dan budaya dan juga keagamaan. Nanti tempatnya kita atur," bebernya.

Teriakan Anies Presiden dari simpatisan mengantar Anies masuk ke mobil.

Terlihat, separuh tubuhnya keluar dari kaca mobil memberikan salam terakhir sebelum meninggal lokasi, menuju Persulukan Serambi Babussalam di Nagori Jawa Tongah, Hatonduhan, Kabupaten Simalungun.

Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai NasDem Pematang Siantar, Frans Herbert Siahaan mengatakan, kedatangan Anies dalam rangka silaturahmi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, terkhusus pendeta di Pematang Siantar.

Anies, kata Herbert, ingin membuktikan jika isu intoleran yang ditujukan kepada dirinya sama sekali tidak benar.

Kepada pendeta, Anies menyatakan bahwa dirinya mendukung pendirian gereja dengan bukti pernah mengeluarkan 33 IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Gereja selama menjabat Gubernur DKI.

Masih kata Frans Herbert, masyarakat yang hadir merupakan simpatisan yang ingin melihat langsung sosok Anies Baswedan. Relawan maupun simpatisan itu tidak diundang untuk hadir pada pertemuan ini.

"Jadi namanya silaturahmi. Tidak ada agenda politik atau kampanye. Masyarakat ingin melihat secara langsung sosok Anies Baswedan," katanya.

Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (AMIN) maju sebagai Capres dan Cawapres pada kontestasi Pilpres 2024.

Pasangan AMIN didukung koalisi Perubahan untuk Persatuan mencakup Partai NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat.

Menurut Herbert, kehadiran Anies tentu akan menaikkan elektabilitas khususnya Partai NasDem di Kota Pematang Siantar.

"Tentu akan berpengaruh bisa menghadirkan calon presiden. Itu tidak gampang sebetulnya, begitu luas wilayah Indonesia, tapi di Siantar yang dipilihnya," kata Herbert yang juga Anggota DPRD Kota Pematang Siantar itu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau