Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Erupsi Gunung Marapi, Polda Sumbar Siapkan Tim DVI di RSAM Bukittinggi

Kompas.com - 04/12/2023, 18:37 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah menyiapkan tim untuk mengindentifikasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi.

Proses identifikasi akan dilakukan di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi yang ditetapkan sebagai posko evakuasi.

Kasubid Dokpol Bikdokes Polda Sumbar, dr. Eka Purnamasari mengatakan, pihaknya akan mengidentifikasi terlebih dahulu jenazah para korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

"Kami akan melakukan identifikasi terlebih dahulu, khususnya untuk jenazah yang mungkin mengalami kerusakan. Ini agar nantinya tidak terjadi kesalahan identifikasi saat diserahkan kepada keluarga korban," kata Eka, Senin (4/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.

Eka menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan mengumpulkan data orang hilang dari pihak keluarga, menanyakan ciri khas korban dan mencocokkan data di posko antermortem RSAM.

Baca juga: Pelaku Tertangkap, Lansia di Bandung Barat Ternyata Dirampok dan Dibunuh Saudaranya

"Evaluasi data dilakukan di posko antermortem dengan mencocokkan data korban yang ada di kamar jenazah. Setelah itu, baru dilakukan penyerahan kepada keluarga," ujar Eka.

Eka menambahkan, penyerahan jenazah korban kepada keluarga dapat dilakukan dalam waktu sehari, namun bergantung kondisi dan kelengkapan dokumen.

11 pendaki tewas

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik menyampaikan bahwa 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi.

"11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia) dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," ucap Abdul, Senin (4/12/2023) pagi.

Dia membeberkan, hingga pukul 07.10 WIB, Basarnas mencatat 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

Baca juga: Percakapan Terakhir Yasirli dan Ayahnya Sebelum Hilang Usai Gunung Marapi Meletus

"49 sudah dievakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah, dan sebagian (dirawat) di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi," bebernya.

Sementara itu, Kasi OPS Sar Kelas A Kota Padang, Hendri menyatakan bahwa saat ini 25 pendaki belum berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 13 orang telah diketahui lokasinya, sedangkan 12 orang lainnya belum diketahui.

Menurutnya, kebanyakan korban yang akan dievakuasi berada di cadas, atau ratusan meter sebelum kawah Gunung Marapi.

"Jadi kami melakukan pencarian fokus pada trek normal, tempat biasa dilalui para pendaki," ungkap Hendri.

"Total tim yang turun ada sebanyak 120 orang, semua masih berupaya untuk evakuasi, semoga saja bisa lekas kami lakukan," lanjutnya.

Baca juga: Lebih dari 12 Jam, Rel KA yang Tertutup Longsor di Banyumas Belum Bisa Dilalui

Aktivitas Gunung Marapi

Sebelumnya, erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam, Sumbar, terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi Gunung Marapi masih terjadi hingga Senin (4/12/2023) pagi.

Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengungkapkan, pihaknya mencatat 56 aktivitas dari pukul 00.00 hingga pukul 06.58 WIB.

"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 embusan (abu vulkanik)," tutur Ahmad.

Baca juga: 19 Mobil Dinas di Bangkalan Dikuasai Mantan Anggota DPRD dan Pensiunan Pejabat

Dengan demikian, sejak erupsi kemarin, pihaknya mencatat terdapat 108 aktivitas. Dari total itu, 36 di antaranya adalah letusan dan 16 embusan abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023).

"Diharapkan untuk masyarakat mematuhi rekomendasi agar tidak memasuki radius 3 kilometer dari puncak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com