Selain itu ia mendapatkan informasi bahwa anaknya dibawa ke kos oleh teman pria yang belakangan diketahui sebagai WS (17).
US pun menduga terduga pelaku tak sendiri saat melakukan kekerasan yang menyebabkan anaknya meninggal dunia.
"Ada indikasi, saya orang yang pertama langsung ke TKP pelakunya ini tidak satu orang. Kamar kost ini pas saya datang itu tidak ada bola lampunya, gelap gulita. Maka saya bilang ada indikasi ini adanya unsur perencanaan," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Medan Tambah Insentif Guru Honorer Jadi Rp 400.000 Per Bulan
Ia juga berharap polisi mengungkapkan kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.
"Saya minta ini yang punya kost (penghuni kamar) tolong diperiksa, dia saksi kunci, tolong tangkap semua yang terlibat di situ,"
"Lalu yang pemilik kost itu dia terlibat juga, dia juga terlibat. Dia diduga menyediakan tempat mesum," tuturnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pelaku yang diamankan berinisial WAS (17) yang juga merupakan seorang pelajar.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan dan masih menjalani proses hukum.
"Satu pelaku sudah kita diamankan, statusnya saat ini sudah tersangka," kata Fathir.
Baca juga: 921 Penyandang Disabilitas di Medan Terima Bansos Rp 1 Juta Per Orang
Ia menyebut polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
"Untuk hasil sementara, korban memang mengalami kekerasan seksual (pemerkosaan) sebelum meninggal dunia," sebutnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor: David Oliver Purba, Reni Susanti), Tribun Medan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.