Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mayat Ditemukan di Kampus, Unpri Medan: Itu Kadaver

Kompas.com - 13/12/2023, 15:59 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan angkat bicara terkait penemuan lima mayat di kampus mereka pada Selasa (12/12/2023).

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan Kolonel drg Susanto menjelaskan, mayat tersebut merupakan jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi mahasiswa kedokteran Unpri. Jenazah tersebut dikenal dengan istilah kadaver.

"(Jadi) di dalam laboratorium anatomi, salah satu media belajarnya adalah kadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium FK Unpri terdapat lima kadaver, satu perempuan, dan empat laki-laki," ujar Susanto melalui keterangan videonya, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: 5 Mayat yang Ditemukan di Unpri Medan Menumpuk di Bak Semen Lantai 15

Susanto menjelaskan, keberadaan kadaver di Unpri Medan untuk menunjang proses belajar dan mengajar di laboratorium anatomi atau ilmu urai.

"Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang kadaver sebagai media pembelajaran ilmu urai atau anatomi telah diatur undang undang," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya 5 Mayat di Unpri Medan, Berawal dari Video 2 Jenazah di Lantai 9

Susanto juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa ada dua mayat korban pembunuhan di Unpri Medan.

"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat. Bila memang ada tindak pembunuhan di Unpri, maka saya sebagai salah satu pimpinan yang pertama melaporkan kepada pihak yang berwajib," ujarnya.

Di sisi lain, Susanto juga menyayangkan adanya oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat melakukan penggeledahan di Unpri Medan, Senin (11/12/2023).

Menurut dia, pihak kepolisian tidak melibatkan pimpinan kampus saat penggeledahan.

"Pada malam hari (mereka) mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus Unpri. Untuk diketahui, pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa masuk dan satpam (terpaksa) memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apa pun pada saat itu," ujarnya.

Lalu, keesokan harinya, polisi kembali melakukan penggeledahan dari pagi hingga malam, mereka kemudian menemukan lima kadaver.

Selanjutnya, kadaver itu dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa lalu dikembalikan ke bak cadaver.

"(Tapi) yang sangat kami sesalkan pada saat tanggal 12 Desember 2023 ada perintah untuk mengosongkan kampus. Padahal, saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan. Dengan perintah tersebut, pihak kampus keberatan karena pada saat itu sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian," ungkap dia.

Sebelumnya beredar informasi, penemuan dua mayat di bak air yang berada di lantai 9 kampus tersebut. Informasi itu berasal dari video yang tersebar di grup WhatsApp.

Saat polisi ke lokasi kejadian menyelidiki kasus ini pihak kampus tidak kooperatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com