Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Tewas Tertembak Saat Polisi Bubarkan Tawuran di Medan

Kompas.com - 20/01/2024, 17:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - RF (17), remaja di Medan, Sumatera Utara (Sumut), tewas tertembak saat polisi membubarkan tawuran.

Usai terkena tembakan, tubuh RF terkapar di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan, Medan, Selasa (16/1/2024) malam.

Pengacara keluarga korban, Summarson Giawa, mengatakan, korban tidak terlibat tawuran.

"Yang tawuran itu antara Lorong Tigor dan Lorong Melati, nah sedangkan yang bersangkutan (korban) tinggal di Lorong Kenanga tinggalnya. Jelas dari situ tidak ada kaitan (dengan tawuran)," ujarnya, Kamis (18/1/2024).

Summarson menuturkan, ada selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Menurut keterangan saksi teman-teman dari almarhum, polisi mengeluarkan senjata dari dalam mobil. Senjatanya keluar, orangnya di dalam. Pada saat saksi lagi jongkok, di situ ditembaknya," ucapnya.

Baca juga: Keluarga Sebut Remaja yang Tewas Kena Tembak di Medan Tidak Terlibat Tawuran

Dia menjelaskan, sebelum kejadian yang merenggut nyawanya, RF sempat meminta uang kepada kakaknya untuk membeli makanan.

Beberapa saat kemudian, teman-teman korban mendatangi rumah RF. Mereka memberitahukan ke keluarga korban bahwa RF tertembak.

Menurut Summarson, pihaknya juga telah menemukan video dari warga yang merekam detik-detik RF tertembak.

Dalam video itu tampak dua mobil polisi lewat, kemudian tiba-tiba terdengar letusan, lalu korban terjatuh.

"Ketika meletus tembakan itu baru teriak mamak-mamak di sana, ada korban meninggal, ada yang kena tembak, berarti yang jelas posisi dua mobil pertama (di lokasi kejadian) yang melakukan penembakan, diikuti mobil berikutnya," ungkapnya.

Baca juga: Remaja Korban Peluru Nyasar di Medan Tewas, Kapolres Minta Maaf

Minta kasus diusut tuntas


Keluarga, kata Summarson, meminta agar kasus ini diusut tuntas oleh polisi dan pelakunya ditindak tegas.

"Permintaan dari keluarga minta proses ini diselidiki, bisa terang benderang tanpa ada ditutupi karena melibatkan oknum polisi, jangan sampai nanti polisi melindungi polisi," tuturnya.

Terkait kejadian ini, keluarga melalui kakak korban, telah membuat dua laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, yakni soal etik dan pidana.

"Kami tidak membuat laporan di Polres Belawan, kami membuat laporan di Polda Sumut, ini sedang diwawancarai keluarga korban," jelasnya.

Baca juga: Keluarga Minta Penembak Kepala Remaja di Medan Ditindak, Jangan Polisi Lindungi Polisi

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com