Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Sergai Bunuh Istri, Kini Kritis Usai Diduga Lukai Diri dengan Kapak

Kompas.com - 11/02/2024, 06:16 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Ernawati (58) tewas dibacok suaminya S (70) di Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Jumat (9/2/2024).

Usai menghabisi nyawa korban, diduga S hendak mengakhiri hidupnya dengan melukai perutnya menggunakan kapak. Kini, S terbaring kritis di rumah sakit.

Baca juga: Meratap, Suami yang Bunuh Istri di Lombok Tengah: Saya Menyesal, Anak Saya 4

Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, AKP Agus Arianto belum merinci motif pembunuhan tersebut.

Kata dia, awalnya polisi menerima informasi dari masyarakat sekira pukul 16.00 WIB soal kasus pembunuhan di rumah korban.

Kemudian polisi mengecek dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sesampainya di lokasi, petugas melihat di dalam rumah ada seorang wanita bernama Ernawati (58) sudah tergeletak dengan posisi telungkup dan meninggal dunia dengan luka robek di kepala bagian belakang," ujar Agus dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).

Kemudian tidak jauh dari posisi korban, polisi menemukan S dengan kondisi bersimbah darah di dalam kamar.

"S sudah dalam keadaan kritis dengan posisi telentang di tempat tidur, dengan kondisi perut luka robek dan berlumuran darah," ujar Agus.

S diduga membunuh istrinya menggunakan kapak, lalu dia mencoba mengakhiri hidup juga dengan kapak tersebut.

Sebab di lokasi kejadian ditemukan kapak yang masih berlumuran darah.

Baca juga: Siswa SMK Bunuh Pemilik Warung di Pandeglang, Ambil Uang Korban untuk Bayar Utang Rp 300.000

Motif pembunuhan kasus ini masih didalami polisi karena kini S masih dalam keadaan kritis di rumah sakit.

"Sehingga belum bisa diminta keterangan (S) dan petugas Polres Tebing Tinggi masih mendalami kasus pembunuhan tersebut. Petugas juga sudah memeriksa beberapa orang saksi dan melakukan olah TKP untuk kepentingan penyidikan," tutup Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com