Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Ditunda karena Diprediksi Ramai saat Lebaran, Nyatanya Pengunjung Medan Zoo Sedikit

Kompas.com, 14 April 2024, 20:29 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Walikota Medan, Bobby Nasution sempat berjanji akan menutup kebun binatang Medan atau Medan Zoo, untuk proses perbaikan sebelum lebaran, Rabu (10/4/2024).

Tetapi rencana itu dibatalkan, lantaran Pemko Medan memprediksi jumlah pengunjung Medan Zoo akan ramai saat libur lebaran.

Namun berdasarkan Pantauan Kompas.com, Minggu (14/4/2024) sekira pukul 15.00 WIB, pengunjung Medan Zoo sedikit. Hanya terlihat belasan pengunjung mengelilingi wahana konservasi seluas 30 hektar tersebut, bersama keluarganya.

Baca juga: Penutupan Medan Zoo Ditunda Lagi, Alasannya Pengunjung Diperkirakan Ramai Saat Lebaran

Saat pengunjung tiba di sana mereka juga tampak hati-hati berjalan di salah satu tanjakan di area Medan Zoo, karena jalanan licin lantaran baru saja turun hujan. Pengunjung sampai harus membuka sandalnya karena takut terjatuh.

Di sisi lain, pengunjung juga kecewa lantaran sama sekali belum menemukan perubahan dari proses perbaikan Medan Zoo.

Hanya bagian depan Medan Zoo saja yang tampak berubah, sementara di bagian dalam tidak ditemukan perubahan yang berarti. Beberapa kandang tampak rusak dan kumuh.

Michael (18) salah pengunjung merasa kecewa saat datang ke Medan Zoo. Menurutnya lebih baik Pemko Medan fokus memperbaiki Medan Zoo daripada harus buru-buru membukanya.

"Saya datang ke sini karena akhir-akhir ini ada viral, katanya Medan Zoo sudah diperbaiki, ternyata masih sama seperti dulu belum banyak perubahan, cuma ada perubahan sedikit itu pun dari depan," ujar Michael.

Dia berharap agar Pemko Medan tidak menunda-nunda lagi proses perbaikan.

"Harapannya segeralah perbaiki, supaya banyak pengunjung datang,'' ungkapnya

Hal serupa juga disampaikan pengunjung lainnya, warga Provinsi Aceh, Fahmi (31). Kata dia awalnya dia datang ke Medan Zoo lantaran mudik lebaran di tempat istrinya, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Dia sengaja menempuh jarak 1 jam 45 menit ke Medan Zoo, demi melihat satwa-satwa langka di Medan Zoo.

Namun yang terjadi kata dia, masih banyak kandang yang kosong di Medan Zoo.

Pengunjung terpaksa menenteng sandalnya agar tidak terjatuh saat melewati jalan licin di salah satu area Medan Zoo, Minggu (14/4/2024)Kompas.com/Rahmat Utomo Pengunjung terpaksa menenteng sandalnya agar tidak terjatuh saat melewati jalan licin di salah satu area Medan Zoo, Minggu (14/4/2024)

"Anak saya mau naik gajah pun nggak bisa. Kata petugasnya, karena sudah tua gajahnya. Terus malah kandang- kandang binatang sudah berkurang, nggak seperti dulu," ungkapnya.

Jumlah pengunjung lebih sedikit dari 2023

Sementara berdasarkan data dari Kepala Urusan Pembukuan Medan Zoo, Arpan mengatakan, selama libur lebaran harga tiket masuk senilai Rp 20 ribu per orang.

Dia juga menjelaskan bahwa total pengunjung di hari ke-5 lebaran tahun 2024 berjumlah 2.058 orang, jumlah itu jauh lebih sedikit dibanding tahun 2023 yang mencapai 9.186 pengunjung.

"Data lengkapnya di lebaran tahun 2023, hari pertama pengunjungnya 844 orang, hari kedua 2302 pengunjung, hari ke tiga 2307 pengunjung, hari ke empat 2808 pengunjung, hari ke lima 925 pengunjung," katanya

Lalu untuk tahun 2024, jumlah pengunjung hari pertama lebaran 278, hari kedua lebaran 540 pengunjung, hari ketiga lebaran 458, hari keempat lebaran, 425 pengunjung dan hari kelima lebaran 357 pengunjung.

Disinggung soal penyebab sedikitnya pengunjung di Medan Zoo, Arpan belum membeberkannya. Dia menyebut hal itu bukan kapasitasnya.

Sementara itu Manager Medan Zoo, Pernius Harefa dan Pejabat Sementara (PJs) Direktur Utama PD Pembangunan Medan, Bambang Hendarto saat dikonfirmasi melalui telepon seluler belum memberikan jawaban.

Baca juga: Bobby Janji Tutup Medan Zoo Sebelum Lebaran untuk Perbaikan

Sebelumnya Medan Zoo sempat menjadi sorotan, sebab dalam waktu tiga bulan, lima harimau di sana mati. Teranyar harimau bernama Bintang Sorik mati di Medan Zoo, Selasa (13/2/2024).

Selain itu, Medan Zoo juga sedang mengalami krisis ekonomi, 70 persen kandang di sana rusak, para karyawannya juga sempat tidak digaji selama lima bulan.

Untuk mengatasi krisis tersebut, Bobby sempat 2 kali menjanjikan akan menutup Medan Zoo sebagai renovasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau