Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pelajar Tewas Dianiaya TNI, Kodam:Sebut Korban Jatuh dari Rel

Kompas.com - 21/06/2024, 21:09 WIB
Goklas Wisely ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kodam I/Bukit Barisan angkat bicara terkait dugaan tewasnya pelajar berinisial MHS (15) akibat dianiaya oknum TNI di Jalan Pelikan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

"Hal itu tidak benar. Kejadian itu satu bulan yang lalu," kata Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Rico Siagian kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (21/6/2024).

"Ada dua kelompok warga tawuran dan dibubarkan oleh tiga pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Satpol PP). Saat mau dibubarkan, mereka lari berhamburan. Anak itu (MHS) jatuh dari rel dengan sendirinya," tambah dia.

Di samping itu, Rico membenarkan bahwa Lenny Damanik selaku ibu MHS memang telah membuat laporan atas dugaan itu ke Denpom I/5 Medan. Laporan itu pun masih tahap penyelidikan.

"Ini masih ditunggu saksi-saksi dan visum dari pihak yang buat dumas," ucap Rico.

Baca juga: Pelajar Tewas Diduga Dianiaya Oknum TNI, Sudah Sebulan Laporan Mandeg

Sebelumnya, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Syahputra, selaku kuasa hukum ibu korban bernama Lenny Damanik (49), menjelaskan peristiwa yang menimpa MHS itu terjadi pada Jumat sore, 24 Mei 2024.

"Berdasarkan informasi keluarga dan teman-teman (korban), bahwa (saat itu) korban melihat adanya tawuran," ucap Irvan di Kantor LBH Medan.

Setelah itu, tak lama personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, tiba di lokasi untuk melakukan penertiban. Ada pun MHS sempat ditangkap dan diduga dianiaya oleh Babinsa di sekitar lokasi.

"Dia (MHS) dipukul hingga jatuh ke bawah rel (di daerah) itu. Dia mengalami luka penganiayaan di bagian kepala, dada, dan tangan," ungkap Irvan.

MHS yang masih duduk di kelas 3 SMP ini pun sempat tidak sadarkan diri dan oknum Babinsa tersebut meninggalkan lokasi kejadian.

MHS pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. "Tapi sampai di RSU Madani, MHS sudah menghembuskan nafas (meninggal)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com