Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMAN 8 Medan Diduga Tak Naik Kelas Setelah Lapor Pungli, Peran Kepsek Diselidiki

Kompas.com - 24/06/2024, 15:18 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com-Dinas Pendidikan Sumatera Utara menyelidiki dugaan seorang siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Kota Medan tidak naik kelas setelah melaporkan dugaan pungli

Orangtua siswa berinisial M itu melaporkan Kepala SMAN 8 Medan Rosmaida Purba ke polisi.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Sumatera Utara M Basir Hasibuan mengatakan, sudah meminta keterangan langsung dari Rosmaida pada Minggu (23/6/2024). 

Tudingan orangtua M dibantah kepala sekolah itu.

M disebut tidak naik kelas karena persoalan absensi. Siswa itu absen 34 hari dalam setahun atau tidak memenuhi kuota 90 persen kehadiran.

"Tapi kalau ditanya adakah hubungan soal pelaporan polisi terhadap ketidaknaikan kelas itu dia (kepsek) menyangkal, kalau itu lain perkaranya, dia (Kepsek) membantah," ujar Basir saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Polemik Siswa SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Disdik Turun Tangan

Meskipun begitu, kata Basir, sanggahan Kepsek belum bisa diambil sebagai kesimpulan. 

Dinas Pendidikan Sumatera Utara masih meminta keterangan dari guru-guru lain termasuk wali murid siswa tersebut.

"Saya tanya tadi ke Kepsek apakah ada perdebatan (para guru) ketika (rapat) kenaikan kelas khusus anak ini, ada pak kata (Kepsek itu). Berapa orang yang memperdebatkan, saya tanya, kata Kepsek ada dua orang, tapi dari informasi yang saya dengar ada lima orang yang memperdebatkan," ujar Basir.

"Bahkan informasi yang saya dengar juga walaupun ini masih perlu di-cross check, ibu itu yang memveto langsung," tambah Basir.

Namun kata Basir, saat ditanya soal kepala sekolah mengambil keputusan mutlak terkait persoalan naik kelas, Rosmaida membantahnya.

Kata dia, keputusan M tidak naik kelas murni hasil dari rapat para guru.

Baca juga: Disdik Kendal Tegaskan Lagi Tidak Ada Biaya Daftar Ulang di SMPN: Semua Gratis

Kendati demikian, Basir sudah meminta sekolah itu mengkaji ulang keputusan tidak menaikkan kelas M. Dia menilai sekolah juga lalai dalam membina siswanya.

"Siswa tersebut pernah dipanggil bulan September 2023 (terkait absen) tapi tidak ada peringatan. Kemudian tanggal 11 Juni kemarin dipanggil orangtuanya sekaligus menjelaskan bahwa absensi anaknya sudah 34 hari dan itu sekaligus informasinya tadi bahwa itu enggak naik kelas," ujar Basir.

Seharusnya pihak sekolah memberikan surat peringatan satu, dua atau tiga kepada siswa itu.

"Makannya tadi kita minta pihak sekolah agar itu dipertimbangkan atau ditinjau ulang kembali karena upaya dari sekolah juga tidak sempurna seharusnya dilakukan, pembinaan," ungkap Basir.

Sebelumnya video yang menggambarkan seorang ayah marah karena anaknya, siswa SMAN 8 Kota Medan tinggal kelas, menyebar di jejaring media sosial.

Baca juga: Penutupan Medan Zoo untuk Perbaikan Tak Kunjung Terlaksana, padahal Sudah 3 Kali Bobby Berjanji

 

Ayah pelajar itu meyakini, penyebab anaknya tak naik kelas adalah karena dia sempat melaporkan Kepala Sekolah SMAN 8 Medan, Rosmaida Purba diduga terlibat korupsi atau pungutan liar, ke Polda Sumut.

Dilihat dari video yang diunggah akun X, @_NeverAlonely, tampak orang tua siswa bernama Choky Indra dengan tampang kesal, mendatangi gedung sekolah SMA Negeri 8 Medan.

"Karena saya melaporkan kepala sekolah, kasus korupsi dan pungutan liar karena saya nggak mau berdamai, sama dia, dibuat tinggal kelas (anak) saya, alasannya (karena) absen," ujar Choky di dalam video itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Tudingan Malpraktik, RSU Mitra Sejati Medan: Sesuai SOP

Jawab Tudingan Malpraktik, RSU Mitra Sejati Medan: Sesuai SOP

Medan
Balita Meninggal Diduga karena Malpraktik di Medan, Keluarga Bingung, RS Bungkam

Balita Meninggal Diduga karena Malpraktik di Medan, Keluarga Bingung, RS Bungkam

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Medan
Kapal Bawa Rombongan Jemaat GBKP dan Wisatawan Tenggelam di Tapteng, 3 Orang Tewas

Kapal Bawa Rombongan Jemaat GBKP dan Wisatawan Tenggelam di Tapteng, 3 Orang Tewas

Medan
Wartawan dan Keluarganya Tewas Terbakar di Karo, Adik Korban Minta Polisi Usut Tuntas Kasus

Wartawan dan Keluarganya Tewas Terbakar di Karo, Adik Korban Minta Polisi Usut Tuntas Kasus

Medan
Polisi Ungkap Hasil Olah TKP Lokasi Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo

Polisi Ungkap Hasil Olah TKP Lokasi Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo

Medan
Misteri Kematian Wartawan Tribratatv dan Keluarganya, Terbakar atau Dibakar?

Misteri Kematian Wartawan Tribratatv dan Keluarganya, Terbakar atau Dibakar?

Medan
Kisah Nikson Nababan, Mengamen di Malioboro hingga Jadi Bupati Tapanuli Utara

Kisah Nikson Nababan, Mengamen di Malioboro hingga Jadi Bupati Tapanuli Utara

Medan
Edy Rahmayadi Ingatkan Pj Gubernur Tak Cawe-cawe Pilkada Sumut 2024

Edy Rahmayadi Ingatkan Pj Gubernur Tak Cawe-cawe Pilkada Sumut 2024

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Medan
Sebelum Tewas Dalam Kebakaran, Wartawan TribrataTV Gencar Beritakan soal Judi

Sebelum Tewas Dalam Kebakaran, Wartawan TribrataTV Gencar Beritakan soal Judi

Medan
Ditipu Polisi Gadungan, Ibu Rumah Tangga di Palembang Kehilangan Rp 345 Juta

Ditipu Polisi Gadungan, Ibu Rumah Tangga di Palembang Kehilangan Rp 345 Juta

Medan
GASPOL! Hari Ini: Sengitnya Pilkada Sumut, PDI-P Vs Pengaruh Jokowi?

GASPOL! Hari Ini: Sengitnya Pilkada Sumut, PDI-P Vs Pengaruh Jokowi?

Medan
Pria di Medan Disekap Mantan Tetangga, Dimintai Uang Rp 100 Juta

Pria di Medan Disekap Mantan Tetangga, Dimintai Uang Rp 100 Juta

Medan
Medan Dapat Rp 1,8 Triliun dari World Bank untuk Bangun Depo dan Fasilitas BRT

Medan Dapat Rp 1,8 Triliun dari World Bank untuk Bangun Depo dan Fasilitas BRT

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com