Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Picu Kecelakaan, Warga Desak Pembongkaran Beton Pembatas Jalan

Kompas.com, 12 Juli 2024, 18:08 WIB
Teguh Pribadi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Warga melayangkan protes terhadap penempatan beton road barrier di Jalan DI Panjaitan, Simpang Dua, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Beton penghalang sepanjang sekitar 10 meter tersebut ditempatkan di tengah jalan sebagai pembatas. Saat malam hari, posisi barrier ternyata tidak terlalu terlihat, karena minimnya pencahayaan.

Lokasinya berada di Jalan DI Panjaitan, tak jauh dari persimpangan antara Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Parapat.

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Gifson Aruan (34), salah seorang warga Kecamatan Simarimbun  mengatakan, peristiwa kecelakaan tunggal akibat keberadaan beton pembatas tersebut kerap terjadi.

Apalagi, bagi kendaraan bermotor yang datang dari arah Jalan Parapat maupun Jalan Siantar-Saribudolok menuju Pematang Siantar.

Dia mengatakan, pada Rabu malam, 10 Juli 2024 terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan satu mobil menabrak barrier hingga bagian depan mobil terjepit di beton.

“Kalau malam hari pengemudi kadang tidak melihat posisi pembatas jalan itu."

"Padahal kendaraan yang datang dari Parapat maupun Saribudolok menuju pusat kota terkadang melaju kencang,” ujar Gifson kepada Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

L Tobing, salah satu warga di sekitar Jalan DI Panjaitan menyebut, warga pernah mengajukan keberatan dengan mengumpulkan sejumlah KTP warga di sekitar lokasi.

Baca juga: Begini Cara Mengurangi Potensi Kecelakaan Beruntun

Mereka mengumpulkan dukungan untuk meminta Dishub Pematang Siantar segera memindahkan barrier itu. Namun, hingga kini permintaan mereka tidak digubris.

“Memang sudah lama kami mintakan supaya ini dipindahkan. Tiga bulan lalu sudah kami kumpulkan KTP. Kasihan pengendara, apalagi posisi pembatas itu dengan persimpangan,” ujar Tobing.

Kepala Bidang Hubungan Darat Dishub Pematang Siantar, Agresia Affandi mengatakan, sarana dan prasarana lalu lintas perkotaan merupakan tanggung jawab pihaknya, bukan Satlantas Polres Pematang Siantar.

Dia mengakui, dari beberapa peristiwa kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut mayoritas diakibatkan keberadaan penghalan tersebut. 

“Jadi pimpinan kami mengambil kebijakan, jadi (barrier) dicat. Kan lumayan gelap di lokasi itu, jadi dicat-lah,” kata Agresa saat ditemui di Kantor Dishub, Jalan Sisingamangaraja, Pematang Siantar.

Baca juga: Kewaspadaan Pengemudi Bisa Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

Agresa menyebut, surat keberatan warga untuk memindahkan barrier tidak pernah dia terima. Sementara, untuk pemindahan barrier harus menggunakan alat berat.

Menurut dia pun, penempatan barrier di lokasi jalan itu kurang tepat lantaran pemutaran kendaraan ditambah lokasinya dekat dengan persimpangan.

“Kalau kita lihat kendaraan di Siantar ini kan kencang-kencang. Mungkin itu alasan pembatas jalan itu dibuat. Untuk sementara, imbauan kami pengendara hati-hati-lah,” ucap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau