Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera PDI-P dan Hanura Berkibar di Kantor Pemenangan Edy Rahmayadi

Kompas.com, 29 Juli 2024, 16:30 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berkibar dalam halaman kantor pemenangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, di Jalan Sudirman, Medan, Senin (29/7/2024).

Bendera itu berdampingan dengan Bendera Merah Putih dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sekretaris Tim Pemenangan Edy Rahmayadi, Muchrid Nasution, menyebutkan pengibaran bendera itu telah mendapat izin dari kedua partai.

Pengibaran bendera itu sebagai bentuk sosialisasi calon partai yang mendukung Edy Rahmayadi di Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara (Pilkada Sumut).

"Berdirinya bendera ini berdasarkan izin dari partai, jadi kita sudah mendapat izin untuk mengibarkan bendera PDI-P maupun Hanura. Ini juga merupakan sosialisasi partai yang akan mengusung kami nantinya," ujar Muchrid saat diwawancarai wartawan di kantor pemenangan Edy Rahmayadi.

Baca juga: Edy Rahmayadi Optimistis Didukung PDI-P di Pilkada Sumut 2024

Namun, soal kepastian dukungan PDI-P dan Hanura ke Edy, menurut Muchrid, itu wewenang partai yang menjawabnya.

"Hanya partai yang bisa menjawabnya, karena sampai hari ini kami belum terima B1 KWK (surat resmi dukungan partai),'' ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Aswan Jaya berterima kasih atas pengibaran bendera tersebut.

Namun terkait dukungan terhadap Edy di Pilkada Sumut, dia masih menunggu keputusan dari DPP PDI-P.

"Kalau bendera PDI-P berkibar di mana pun, di Kantor KPU ada, di tengah jalan, di pinggir jalan juga ada, di mana mana juga ada. Terima kasih buat Pak Edy kalau sudah mengibarkan bendera PDI-P di kantor pemenangan. Apakah ini tanda tanda baik ? Kita tunggu saja dari DPP," ujarnya.

Baca juga: Edy Rahmayadi Ingatkan Pj Gubernur Tak Cawe-cawe Pilkada Sumut 2024

Aswan meyakini berkibarnya bendera tersebut pasti sudah melalui izin dari DPP PDI-P.

Saat disinggung apakah peluang PDI-P mendukung semakin dekat? Aswan kembali menjawab wewenang dukungan ke Edy ada di tangan DPP PDI-P.

"Dekat tidaknya, kita tunggu pengumuman DPP, kami yakin yang akan terbaik akan disampaikan atau diumumkan," ujarnya

Dia juga menegaskan pengibaran bendera PDI-P boleh dilakukan di mana pun, terlebih bila yang mengibarkan merupakan kader mereka sendiri.

"Tidak ada larangan bendera PDI-P untuk dikibarkan di mana pun oleh siapa pun karena memang seluruh kader PDI-P, simpatisan PDI-P, selayaknya mengibarkan bendera PDI-P di tempatnya masing-masing," ujarnya.

"Enggak ada masalah kita senang kalau bendera PDI-P berkibar di mana pun itu, bahwa PDI-P diterima oleh masyarakat," tutupnya.

Sedangkan, Bendahara Hanura Sumut Syaiful Amri saat dikonfirmasi lewat handphone belum memberikan jawaban.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau