MEDAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap pria pelatih renang bernama Jaimes Simare-Mare (40) karena menendang guru renang wanita, Asliani Siregar (30), hingga korban pingsan.
Penganiayaan ini terjadi di Kolam Renang Sabty Garden di Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (2/8/2024).
Setelah ditangkap Jaimes mengaku menyesali perbuatannya. Dia pun memohon maaf kepada korban.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Asliani Siregar, ini bukan mau saya dan ini emosi sesaat," ujar Jaimes saat dipaparkan di Polres Asahan, Selasa (6/8/2024).
Baca juga: Penendang Guru Renang di Asahan Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
Dia lalu menyampaikan keinginannya untuk menempuh jalur damai dengan korban.
"Saya minta maaf perempuan adalah mama saya, dan perempuan adalah istri saya dan perempuan adalah saudara saya, ini yang saya bilang. Semoga boleh berikan doa bagi kami, supaya kami boleh berdamai," ungkapnya.
Menurut Jaimes, sebelum penganiayaan terjadi, awalnya keduanya tengah melatih anak didiknya di kolam renang yang sama.
Lalu saat anak Jamies hendak menyelesaikan latihan, dia melihat area yang digunakan muridnya dipakai siswa korban.
Akhirnya terjadi cekcok yang berujung penganiayaan.
"Jadi anak didik saya sudah mau selesai untuk latihan terakhir dan korban menyusun anak didiknya di sebelah barat. Di situ saya komplain dan terjadilah yang ada viral sekarang," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan, pelaku ditangkap pada Senin (5/8/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Lalu Jaimes juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Pasal yang disangkakan, yakni Pasal 351 ayat (1) dari KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan.
Kata Afdal, peristiwa itu awalnya terjadi pada Jumat (2/8/2024). Mulanya, korban Asliani Siregar (30) tengah mengajari muridnya berenang di kolam renang Sabty Garden di Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.
Korban terlebih dahulu tiba di lokasi kejadian dan mengajarkan anak didiknya belajar berenang di salah satu area kolam.
Lalu tiba-tiba pelaku datang dan ingin mengajarkan anak didiknya belajar di lokasi korban mengajar. Kemudian terjadi cekcok antar-keduanya.