Editor
KOMPAS.com - Sebuah video soal driver ojek online di Kota Medan, Sumatera Utara yang meninggal saat terima orderan, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terekam seorang pria yang tergeletak tak berdaya. Sementara rekannya sesama pengemudian ojol tampak mengecek kondisi korban.
Ada juga yang memberikan pertolongan pertama dengan mengoles minyak di hidung pria yang tergeletak. Hingga akhir video, driver ojol tersebut tak kunjung sadar.
Belakang diketahui driver ojol tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Derita “Driver” Ojol yang Meninggal di Medan, 2 Hari Tak Makan karena Tak Punya Uang
Driver ojol yang meninggal diketahui bernama Darwin Mangudut Simanjuntak (49), warga Jalan Pelita V, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan.
Sebelum kejadian, Darwin diketahui dalam kondisi sakit dan belum makan karena tak punya uang. Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Budiman Simanjuntak.
"Dari keterangan rekannya, tadi malam korban sempat mengatakan kepada rekannya ini bahwa tidak makan," kata Budiman, Minggu (11/8/2024).
Minggu pagi, sebelum bekerja, korban juga sempat bertemu lagi dengan rekannya di Jalan Cahaya, Kecamatan Medan Kota.
Baca juga: Sosok Driver Ojol yang Meninggal Saat Terima Orderan, Sakit dan Tinggal Sebatang Kara
"Rekannya ini sempat menegur korban, dengan berkata 'kalau capek berhenti atau istirahat'. Menurut keterangan rekannya ini, korban memang ada memiliki riwayat penyakit asam urat," sebutnya.
Lalu Darwin menerima pesanan untuk membeli mi dari pelanggan.
"Saat itu, DMS ini menerima orderan dari customer untuk membeli mi di lokasi," kata Budiman.
"Nah, karena kondisinya kurang sehat, dibonceng kawannya lah ke lokasi," sambungnya.
Saat menunggu orderan, Darwin jatuh pingsan hingga tersungkur. Rekan-rekannya sesama ojol kemudian memeriksanya.
"Di situ lah, diperiksa urat nadi di tangan dan leher, rupanya DMS sudah meninggal dunia," ujar Budiman.
Petugas yang ke lokasi langsung mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Medan. Kepada polisi, rekan korban mengatakan Darwin tak makan karena tak punya uang.
Baca juga: Duka Selimuti Rumah Driver Ojol yang Meninggal Saat Terima Order meski Sakit
"Dari keterangan saksi, DMS ini rupanya menderita suatu penyakit dan 2 hari sudah tidak makan. Kata kawannya, semalam DMS mengeluh tidak makan karena tidak punya uang," ucapnya.
"Makanya, untuk dapatkan uang dia tetap bekerja meski dalam kondisi sakit. Padahal sudah diingatkan kawannya, agar DMS jangan terlalu kelelahan," tambahnya.
Ia mengatakan dari pemeriksaan sementara, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan korban diduga meninggal karen sakit.
Kematian Darwin membuat keluarganya terkejut. Selama ini, Darwin yang belum berumah tangga itu tinggal seorang diri di rumah duka karena orangtuanya sudah meninggal dunia.
"Dia tinggal sendiri di rumah karena belum berumah tangga," kata kakak Darwin, Desman, Senin (12/8/2024).
Ia mengatakan adiknya, Darwin adalah sosok pekerja keras dan sebelumnya sempat bekerja di Jakarta.
“Dia (Darwin) ini pekerja keras. Dulu dia kerja di Jakarta. Ikut-ikut kerjain proyek lah sama keluarga. Baru tiga tahun ini lah dia tinggal di rumah orangtua, yang di rumah duka tadi,” ujar Desman.
Baca juga: Bekerja Saat Sakit karena Tak Punya Uang, Driver Ojol Meninggal Ketika Pesan Mi
Sejak tinggal di Kota Medan, Darwin kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun ia tidak tahu pasti, sejak kapan Darwin menjadi driver ojol.
“Tapi memang dia ada cerita soal keuangannya lagi sulit ke keluarga,” ucapnya
Kematian sang adik diketahui oleh Desman sekitar pukul 10.00 WIB.
Desman mengatakan, jenazah Darwin akan dimakamkan di Kelurahan Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, lokasi pemakaman kakek dan neneknya.
Sementara itu Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam mengatakan bahwa Darwin baru saja bekerja sebagai ojek online.
“Jadi ada rekan driver ojol (wanita) yang bilang ke saya, bahwa akun ojolnya yang dipakai korban ini. Alasannya, karena kasihan lihat si korban lagi kesulitan ekonomi dan sebatang kara di Medan,” ucap Agam kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Goklas Wisely | Editor: Reni Susanti), Tribun Medan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang