MEDAN, KOMPAS.com - Video satpam diduga dikeroyok pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Sumatera Utara, sempat viral di media sosial. Satpam tersebut sempat dipiting hingga terjatuh.
Peristiwanya terjadi di Depan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2024). Ternyata pria yang dikeroyok di dalam video itu adalah komandan Satpam Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumut bernama Ramdanisyah Pulungan (43)
Ramdani bercerita, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Pwalnya petugas Dishub Medan menutup akses masuk di depan gerbang Dinas P3AKB Sumut menggunakan traffic cone atau rambu lalu lintas berbentuk kerucut.
Baca juga: Viral Video Dishub Medan Keroyok Satpam Saat Penerapan Parkir Berlangganan
Kata dia, alasan petugas Dishub melakukan itu untuk menyosialisasikan parkir berlangganan.
"(Karena akses ditutup) jadi pegawai-pegawai kita mau masuk, mau absen kesulitan, jadi saya tegur pihak Dinas Perhubungan, jangan menutup akses kantor. Lalu mereka berdebat sama saya, mereka main fisik, mereka membanting saya," ujar Ramdani kepada wartawan di kantor P3AKB Sumut
Ramdani menyebut sebelum dia dipiting oleh beberapa anggota Dishub, dia sempat bertanya baik-baik ke petugas Dishub. Namun dia mengaku mendapat jawaban tidak mengenakkan.
"(Mereka bilang) siapa rupanya kalian? Kok ngatur-ngatur saya? katanya. 'Saya kan pihak sekuriti, Pak, berwenang saya di sini, kalau itikad baik nggak begini caranya, Pak. Bukan begini caranya Bapak sebagai Dinas Perhubungan, saya bilang'," ujar Ramdani menirukan ucapannya.
Dia juga menyesalkan perbuatan pegawai Dishub yang menutup jalan tanpa berkoordinasi dengan pihaknya. Terlebih lagi saat pengeroyokan itu terjadi, petugas Dishub mengancam akan membawanya ke polisi.
"Masuk penjara aja kau, kita bawa kantor polisi. Saya bilang saya akan menuntut kalian karena kalian sudah main fisik mengeroyok saya, bagaimana kalau saya mati kalau kalian mencekik saya, itu kan tindak pidana," ujarnya.
Terkait insiden ini, Kepala bidang Pengembangan Pengendalian dan Keselamatan (PPK) Dishub Medan, Richard Medy, buka suara. Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Dishub Kota Medan melakukan sosialisasi parkir berlangganan di lokasi kejadian.
"Kita bukan tidak membolehkan (mereka masuk), kita kan menyortir kendaraan, punya parkir berlangganan atau tidak (kendaraan di dinas tersebut). Kalau ngak ada (stiker) parkir berlangganan, itu kami arahkan beli parkir berlangganan," ujar Richard saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa (13/8/2024).
Saat proses sosialisasi, Dishub Kota Medan menutup jalan di depan gerbang dinas tersebut dengan traffic cone. Lalu tiba-tiba satpam berbaju merah mendatangi mereka.
"Tiba-tiba (satpam) datang, digesernya traffic cone, ya nggak terima lah kita, siapa dia rupanya. Dia petugas tidak, baju preman, ya ribut. Kalau dia petugas kan tahu kita, ini nggak ngerti siapa dia. Cuma dibilang orang itu, satpam," ujar Richard.
Baca juga: Kecanduan Judi Online, 3 Remaja di Medan Curi Uang dan Rokok dari Warung Tetangga
Kata dia, tujuan sosialisasi di lokasi kejadian dilakukan agar seluruh ASN di Kota Medan membeli stiker parkir berlangganan sehingga bisa menjadi contoh ke masyarakat umum lainnya.
"Sebenarnya sosialisasi udah dua bulan yang lalu pun. Ini hanya memastikan, di situ pun secara apanya kan, pemerintah itu harusnya duluan kan (beli stiker parkir berlangganan), kita kan hanya memastikan apakah ini semuanya sudah, (para ASN) harus menjadi contoh, itunya," katanya.
Kasus ini sempat heboh di media sosial dengan video yang menarasikan petugas Dishub Kota Medan mengeroyok seorang satpam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang