MEDAN, KOMPAS.com- Wali Kota Medan, Bobby Nasution, merotasi dan melantik 54 pejabat Pemkot Medan di Ruang Rapat III di Balai Kota, Medan, Senin (19/8/2024).
Salah satunya Kadis Pariwisata Kota Medan, Yudha Pratiwi, menjadi Kadis Kesehatan Kota Medan.
Baca juga: Pelanggaran Berat, Kadis Kesehatan Medan Taufik Ririansyah Dicopot
Yudha menggantikan posisi Kadis Kesehatan sebelumnya Taufik Ririansyah, yang dicopot pada Senin (29/7/2024), karena melakukan pelanggaran disiplin berat, salah satunya berkaitan dengan dugaan penyelewengan bantuan operasional kesehatan (BOK).
Baca juga: Bobby Nasution Tiba-tiba Nonaktifkan Kadis Kesehatan Medan, Ada Apa?
Selain Yudha, Bobby juga merotasi jabatan Kadis Pemuda dan Olahraga Kota Medan Dammikrot Harahap, menjadi Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kota Medan.
Lalu, Sutan Tolang Lubis dilantik menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan.
Sebelumnya dia menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Medan.
Kemudian, Kabag Prokopim Setdako Medan Viza Fandhana dilantik menjadi Kabag Organisasi Setdako Medan dan Al Muqqarom dilantik sebagai Camat Medan Maimun.
Kepada pejabat yang dilantik, Bobby berpesan agar bekerja dengan jujur dan tidak melakukan korupsi.
"Jangan melakukan mark up, jangan mengambil selisih, jangan pungli, dan jangan ambil uang milik pemerintah untuk dimasukkan ke kantong pribadi. Jadikan poin ini menjadi poin yang krusial dan penting dalam menjalankan roda pemerintahan," ujar Bobby dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2024).
Menantu Presiden Joko Widodo ini lalu meminta agar para penjabat mampu mengubah image negatif terhadap Pemkot Medan, dengan kerja keras melayani masyarakat.
"Tantangan kita adalah tentang pandangan masyarakat terhadap Pemkot Medan, yakni, mengubah pandangan negatif menjadi positif lewat kinerja yang baik," imbuhnya.
Bobby juga berharap agar para pejabat yang dilantik, mampu berkolaborasi dengan semua pihak untuk menyelesaikan target pekerjaannya.
"Silakan kritis terhadap pekerjaan yang ada di wilayahnya masing-masing agar apa yang terjadi di lapangan bisa dipahami. Ingat, kita ini saling berkaitan, jika satu buruk, maka semua akan ikut buruk. Tapi, jika satu baik, yang lain juga pasti akan ikut baik," ungkapnya.
Dia lalu mengingatkan agar para penjabat mengesampingkan ego sektoral dalam bekerja, karena yang paling penting pelayanan itu harus cepat dan transparan.
"Baju seragam yang kita pakai ini sejatinya baju seorang pelayan, artinya pelayan masyarakat. Maka, layani lah masyarakat dengan baik," tutupnya.