Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Umat Katolik dari Medan Akan Ikuti Perayaan Ekaristi Bersama Paus di GBK

Kompas.com, 26 Agustus 2024, 17:36 WIB
Dewantoro,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com– Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3 - 6 September 2024 merupakan berita gembira bagi umat Katolik Indonesia, termasuk umat Katolik di Sumatera Utara.

Sebanyak 2.000 orang dari Keuskupan Agung Medan akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Perayaan Iman Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno.

"Kita sering mendapat berita informasi dari media sosial bahwa dia mengunjungi ke berbagai negara pasti muncul kerinduan. Hal ini (juga) terjadi di Indonesia dan puji Tuhan akhirnya terwujudlah itu tanggal 3 sampai 5 September 2024. Itu setelah 34 tahun dari Paus Yohanes Paulus II yang datang pada Oktober 1989," kata Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Agung Medan, Pastor Benno Ola Tage, saat ditemui di kantornya di Catholic Center Christosophia di Jalan Mataram Medan, pekan lalu.

Baca juga: Sejarah di Balik Busana Paus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik

Pastor Benno menjelaskan, karena Paus hanya akan mengunjungi Jakarta, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) memutuskan untuk menetapkan kuota bagi setiap keuskupan yang akan hadir dalam acara tersebut.

Keuskupan Agung Medan mendapatkan kuota 2.000 orang yang diharapkan berangkat ke Jakarta.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 orang adalah umat Katolik yang berdomisili di wilayah Keuskupan Agung Medan, dan sekitar 500 orang adalah diaspora yaitu umat Katolik asal Sumatera Utara yang kini tinggal di Jakarta.

Diperkirakan, total peserta yang akan hadir mencapai 80.000 orang.

Informasi terakhir menunjukkan, jumlah peserta masih bisa berkembang. 

"Jika melihat foto-foto dalam kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989 di Tuntungan, Sumatera Utara, ditampilkan unsur-unsur budaya setempat baik dalam perayaan ekaristi dan juga pemberian simbol-simbol kultural seperti ulos/uis (kain tenun khas Batak, Karo, Simalungun), tarian karo," sebut Pastor Benno.

"Dari Jakarta sampai saat ini belum ada unsur budaya yang akan menjadi sangat dominan dalam menyambut ini tetapi saya tidak bisa bicara banyak karena aspek itu kurang begitu kuat dibicarakan di dalam pembicaraan-pembicaraan dari pihak komsos KWI," sambungnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Kepedulian Anak Muda Indonesia terhadap Masa Depan Bumi

Pastor Benno menyarankan agar paroki dan kelompok yang akan hadir mempersiapkan diri untuk keberangkatan.

"Artinya begini, perayaan iman ekaristi itulah puncak dari liturgi Gereja Katolik yaitu pukul 05.00 atau 17 sore pada tanggal 5 September di Gelora Bung Karno Jakarta," ujarnya.

Mengenai keberangkatan, masing-masing paroki diberi kuota atau kelompok dan bertanggung jawab atas pengaturan keberangkatan dan akomodasi.

Tidak ada akomodasi komprehensif dari pihak keuskupan, sehingga transportasi dan penginapan diatur masing-masing kelompok, dengan kemungkinan adanya bantuan dari pemerintah setempat di beberapa tempat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau