Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek di Deli Serdang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Suaminya Sempat Sebut Korban Bunuh Diri

Kompas.com, 3 September 2024, 15:19 WIB
Goklas Wisely ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Nuraidah (78) ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya di dalam rumahnya di Jalan Pelita, Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Senin (2/9/2024). 

Kepala Dusun (Kadus) 13, Desa Medan Krio, Suprianto mengatakan, mulanya mendapatkan kabar dari warga bahwa korban bunuh diri. Setelah itu, pihaknya pun mendatangi lokasi.

“Sewaktu kami lihat, ternyata ada pisau (di tangan korban). Terus kami hubungi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan kepala desa. Tak lama, kepolisian datang,” kata Suprianto saat diwawancarai di lokasi pada Selasa (3/9/2024).

Baca juga: 2 Bocah yang Tewas Dibunuh Ibu Kandung Alami Luka di Kepala

Ia mengaku curiga Nuraidah bukan korban bunuh diri melainkan pembunuhan. Sebab, leher korban ditemukan dalam kondisi seperti digorok pakai pisau.

“Waktu kita lihat yang digorok itu leher pasti pembunuhan, tak mungkin bunuh diri. Waktu divisum, dilihat ada 9 tusukan di kelamin. Ada juga luka di paha,” ungkap Suprianto.

Dia menyampaikan, sejauh ini diketahui korban tinggal di dalam rumah itu bersama suaminya bernama Razali Am (83) serta seorang cucunya inisial R.

Akan tetapi di hari kejadian, korban bersama suaminya, sedangkan cucunya lagi tidak di rumah karena bekerja.

“Kalau suaminya semalam sudah dibawa polisi juga untuk diperiksa,” ucapnya.

Baca juga: Bukan Sakit, Karyawan di Taput Meninggal Dibunuh Pasangan Sesama Jenisnya

Suami bilang korban bunuh diri

Sebelumnya diberitakan, Lidya selaku tetangga mengaku menemukan korban tewas sekitar pukul 18.55 WIB. Mulanya suami korban berteriak memanggil korban dari seberang rumahnya.

Suami korban yang sulit berdiri minta tolong ke Lidya agar lampu depan rumahnya dihidupkan. Ia pun menuruti permintaan kakek tersebut.

"Terus saya tanya, kenapa atok (kakek) dari tadi bising, nenek ke mana? Terus dibilangnya nenek sudah bunuh diri," kata Lidya saat diwawancarai, Selasa (3/9/2024).

Sontak hal itu membuatnya terkejut dan mencek. Setelah masuk ke dalam rumah, ia menangis karena mendapati korban telah tewas.

"Terus aku menjeritlah dan mengabari warga sekitar. Nenek itu meninggal dibunuh atau apa itu. Setelah itu, ku panggil lah kepala lingkungan," ucapnya.

Tak berapa lama, kabar itu sampai ke pihak kepolisian. Personel Polsek Sunggal datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

Baca juga: Karyawan Akper Dibunuh Pasangan Sejenisnya di Taput, Dipicu Utang

Kepala Kepolisian Sektor Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat mengatakan, saat itu mereka menemukan korban telah meninggal dunia di dalam kamar.

"Korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani otopsi. Ini kami masih menyelidikinya," kata Bambang kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau