Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Venue Voli Indoor PON XXI, Dikritik lalu Diklaim Terbaik Kedua di Indonesia

Kompas.com, 13 September 2024, 14:02 WIB
Goklas Wisely ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pembangunan venue bola voli indoor di kawasan Sport Center Sumatera Utara (Sumut), Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, mulai dipercepat setelah mendapat kritik dari publik.

Pantauan pada Jumat (13/9/2024), akses jalan dari Martial Arts Arena menuju venue masih belum selesai.

Namun, kondisi jalan yang sebelumnya viral karena becek dan berlubang kini mulai diperbaiki.

Sebagian jalan sudah dalam proses pengaspalan, sedangkan jalan menuju pintu belakang venue masih berupa tanah yang sedang dipadatkan.

Baca juga: Konsumsi Atlet Dikeluhkan, PB PON Aceh Beri Penjelasan

Di kiri dan kanan jalan, masih tampak genangan air dan ladang jagung milik warga. Para pekerja tampak beristirahat, dan alat berat diletakkan di pinggir jalan.

Di dalam venue, terdapat tiga lapangan, yaitu lapangan utama dan dua lapangan latihan. Salah satu lapangan latihan masih belum dilengkapi net, dan bangku penonton di lapangan utama belum terpasang seluruhnya sehingga sebagian penonton duduk di lantai semen.

Akses jalan dari Stadion Utama Sumut menuju venue juga belum selesai, dengan jalan yang masih kecil dan berbatu kerikil.

Suasana akses jalan masih berpasir menuju venue Bola Voli Indoor di kawasan Sport Center Sumatera Utara di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (13/9/2024). KOMPAS.com/GOKLAS WISELY Suasana akses jalan masih berpasir menuju venue Bola Voli Indoor di kawasan Sport Center Sumatera Utara di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (13/9/2024).

Sebelumnya, Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON XXI wilayah Sumut, Baharuddin Siagian, menyatakan bahwa pengerjaan venue Bola Voli Indoor telah selesai. Ia mengeklaim arena voli ini merupakan yang terbaik kedua di Indonesia setelah Papua.

“Gedungnya sudah selesai 100 persen, ini menjadi gedung voli terbaik kedua di Indonesia. Ini yang harus kita publikasikan,” kata Baharuddin dalam konferensi pers di Media Center PON XXI di Hotel Santika Medan, Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Jadi Lintasan Balap Sepeda PON XXI, Arus Kendaraan Bermotor Dihentikan dan Sekolah Diliburkan di Pematangsiantar

Baharuddin menambahkan bahwa venue sudah digunakan untuk pertandingan, dengan fasilitas sesuai standar internasional, termasuk karpet voli dan area pemanasan di dalam gedung.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumut sekaligus Ketua PB PON XXI, Agus Fatoni, menjelaskan bahwa keterlambatan pembangunan venue disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang baru tersedia menjelang PON.

“Dengan anggaran dan waktu yang singkat, kita harus menyiapkan semua ini,” ujar Fatoni dalam konferensi pers yang sama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau