Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala "Venue" Voli PON Dipuji Menpora Terbaik di Indonesia tapi Dikritik Atlet Berdebu

Kompas.com, 14 September 2024, 14:53 WIB
Goklas Wisely ,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Di tengah venue bola voli indoor PON XXI yang banjir kritikan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo justru menyanjung venue itu sebagai salah satu terbaik di Indonesia.

Dito menyampaikan hal itu saat berkunjung ke venue voli pada Jumat (13/9/2024).

Mulanya, Dito menyinggung soal jalan akses jalan menuju pintu belakang venue voli, yang sempat ramai karena berkubang, telah membaik.

"Tadi saya turun ke sana, lagi ada pengerasan. Alhamdulillah jalannya tidak becek lagi, tidak ada lumpur kubangan," ungkapnya saat diwawancarai di Stadion Utama, Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (13/9/2024).

Baca juga: Veddriq Leonardo Dapat Emas Olimpiade, Ibunda Sujud Syukur di Rumah

Selain itu, dia juga menyebutkan penonton merasa nyaman saat melihat pertandingan.

Dito memuji lapangan pertandingan yang dilengkapi dengan AC khusus.

"Bisa dilihat, di lapangan ada AC khusus buat pemain dan penonton. Sistem AC-nya sudah berstandar nasional," kata dia.

"Meskipun kita akui ada beberapa finishing yang belum sempurna. Tapi perlu diakui ini salah satu venue voli terbaik di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Satu dari Empat Tersangka yang Aniaya Remaja di Boyolali hingga Tewas merupakan Atlet Bola Voli


Baca juga: Venue Voli PON Berdebu, Atlet Alami Sesak Napas saat Bertanding

Venue dikritik atlet

Suasana kursi penonton di venue Bola Voli Indoor yang berada di kawasan Sport Center Sumut, di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (13/9/2024). KOMPAS.com/GOKLAS WISELY Suasana kursi penonton di venue Bola Voli Indoor yang berada di kawasan Sport Center Sumut, di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (13/9/2024).

Dito menegaskan, masalah akses jalan yang berkubang hingga fasilitas di venue telah diselesaikan.

Menurutnya, saat ini kondisi venue tersebut sudah bagus dan bisa digunakan. Di samping itu, Dito meminta maaf karena pertandingan voli sempat diundur.

"Kepada masyarakat memang saya akuin kita mohon maaf jika memang ada keterlambatan atau delay," kata Dito.

"Tapi saya rasa kemarin delay itu hanya 1 hari. Jadi kita tetap harus apresiasi bagaimana Pemprov Sumut berserta pusat," sambungnya.

Baca juga: Sosok Megawati, Atlet Indonesia Jadi MVP di Liga Voli Korea Selatan

Berbeda dengan Menpora, sejumlah atlet masih mengeluh terkait venue bola voli indoor.

Cindy Tiara Berliyan, atlet dari tim DKI Jakarta mengatakan, hal utama yang dirasakan saat bermain ialah lapangan yang berdebu.

Halaman:


Terkini Lainnya
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau