MEDAN, KOMPAS.com-Calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor 1, Bobby Nasution, menyinggung pembangunan infrastruktur yang belum merata.
Padahal, pemerintahan sebelumnya, yang dipimpin Edy Rahmayadi, telah menganggarkan proyek multi-years senilai Rp2,7 triliun untuk perbaikan infrastruktur.
Bobby menyampaikan hal ini saat memberi sambutan di acara pencabutan nomor urut calon gubernur Sumut di Hotel Grand Mercure, Medan, Senin (23/9/2024).
Baca juga: KPK akan Mintai Klarifikasi Jet Pribadi, Bobby: Saya Ikut Aja
Ia menyebutkan bahwa ada perbedaan mencolok antara jalan di perbatasan Sumut dengan provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Aceh.
"Kalau kita jalan-jalan dari Aceh, dari Sumatera Barat, kalau kita naik mobil, tahu kita kapan sampai di Sumut. Pas kepala kita kejedot di mobil," kata Bobby.
"Artinya apa? Bagus jalan di Aceh, bagus jalan di Sumatera Barat. Begitu masuk Sumut, kejedot kepala kita, benjol kepala kita. Karena infrastruktur di Sumut mungkin belum merata," tambahnya.
Dalam pencabutan nomor urut, Bobby dan wakilnya, Surya, mendapat nomor urut 1.
Mereka melawan petahana Edy Rahmayadi dan Hasan Basri, yang mendapat nomor urut 2. Bobby kemudian menyindir Edy terkait proyek Rp2,7 triliun tersebut.
"Saya sangat setuju kita dapat nomor urut satu, Pak Surya, dan Pak Edy serta Pak Hasan dapat nomor 2, karena kita ingat Rp2,7 triliun," ucapnya.
Baca juga: Pilkada Sumut: Bobby-Surya Nomor Urut 1, Edy-Hasan 2
Bobby menyebut pembangunan infrastruktur memang membutuhkan biaya. Namun, ia menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut cukup untuk memperbaiki infrastruktur.
"Harusnya dengan Rp14 triliun lebih dalam satu tahun, Rp2,7 triliun untuk jalan, proyek itu bisa selesai. Kalau tak selesai, agak berat juga jalanan di Sumatera Utara," katanya.
Respons Edy Rahmayadi
Menanggapi pernyataan Bobby, Edy Rahmayadi langsung memberikan respons dalam sambutannya. Ia menjelaskan bahwa proyek multi-years tersebut memang belum selesai. Karena itulah, ia kembali mencalonkan diri sebagai gubernur.
"Itu tadi disinggung ada jalan yang belum selesai. Justru karena belum selesai, kami akan kembali menjadi gubernur untuk menyelesaikannya," ujar Edy.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang