Editor
KOMPAS.com - Tim gabungan dari RS Bhayangkara TK II Medan, Polda Sumut, dan Polresta Deli Serdang melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Rindu Syahputra Sinaga (13), siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (1/10/2024).
Ekshumasi dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian Rindu.
Baca juga: Terpukul! Guru Agama Tak Sangka Siswa yang Dihukumnya 100 Squat Jump Meninggal
Adapun Rindu meninggal pada 26 September 2024 setelah dihukum 100 squat jump oleh guru agamanya.
Baca juga: Siswanya Tewas Setelah Dihukum Squat Jump, Kepala Sekolah Merasa Kecolongan
Pantauan di lokasi, pukul 09.45 WIB, makam Rindu sudah ditutup menggunakan tenda. Makam juga dipasangi garis polisi.
Baca juga: Cerita Ibu Kenang Siswa yang Meninggal Usai Squat Jump di Deli Serdang
Sementara di area pemakaman, warga turut berdatangan untuk menyaksikan pembongkaran.
Hadir juga Yuliana Padang, ibu dari Rindu yang terlihat memakai kain sarung, kerudung, dan jaket berwarna hitam, duduk di kursi plastik.
Yuliana tak banyak bicara dan hanya duduk termenung bersama anggota keluarganya yang lainnya.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizki Akbar menjelaskan, sebelum ekshumasi digelar, polisi meminta izin terlebih dahulu kepada pihak keluarga.
"Pada hari ini kita akan melaksanakan ekshumasi terhadap jenazah almarhum Rindu Syahputra Sinaga, di mana almarhum sudah dimakamkan kurang lebih tiga hari. Kita akan menggali makam, lalu mengeluarkan jenazah," kata Rizki, Selasa.
Sebelumnya diberitakan, Rindu, warga Dusun I, Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, meninggal tujuh hari setelah dihukum squat jump oleh guru mata pelajaran agama Kristen bernama Seli Winda Hutapea.
Yuliana Padang, ibu korban, mengatakan, hukuman itu diterima anaknya pada 19 September lantaran tidak bisa menghafal ayat kitab suci yang disuruh gurunya.
Sepulangnya dari sekolah, Rindu mengeluh sakit di kaki akibat dihukum.
Kemudian keesokan harinya, Jumat 20 September, anaknya mengalami demam tinggi dan mengeluh semakin tak enak badan.
Karena kondisinya tak kunjung pulih, pada Sabtu 21 September, Rindu tidak masuk ke sekolah. Meski sudah dibawa berobat, rasa sakit Rindu tak juga reda.
Tak kunjung sembuh, pada Selasa 24 September, ibu korban datang ke sekolah dan meminta izin secara langsung supaya anaknya diizinkan libur karena sakit.
Pada 25 September, kondisi Rindu semakin parah dan dibawa ke RS Delitua.
Pada 26 September sekitar pukul 06.30 WIB, Rindu dinyatakan meninggal dunia.
Guru yang menghukum Rindu telah dinonaktifkan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Makam Siswa SMP yang Tewas Diduga karena Dihukum Squat Jump Dibongkar Pagi Ini
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang