MEDAN, KOMPAS.com - Polresta Deli Serdang melakukan ekshumasi makam siswa SMP berinisial RSS (14) yang meninggal dunia diduga setelah dihukum squat jump sebanyak 100 kali di Desa Negara Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pantauan Kompas.com pada Selasa (1/10/2024), lokasi pemakaman dipenuhi oleh warga.
Ibu kandung RSS, Yuluana Derma Padang, bersama personel kepolisian dan tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan, juga hadir di lokasi ekshumasi.
Baca juga: Makam Siswa SMP yang Meninggal Usai Dihukum 100 Squat Jump Diekshumasi
Pantas Sinaga, kuasa hukum keluarga korban menyatakan, sebelumnya keluarga sempat menolak otopsi terhadap RSS. Namun saat ini mereka telah siap untuk menerima proses tersebut.
"Kami berharap dari proses ekshumasi ini hukum dapat ditegakkan dan keluarga mendapatkan kepastian hukum," kata Pantas saat diwawancarai.
Pantas menambahkan, melalui ekshumasi ini, ia berharap penyebab kematian RSS dapat terungkap dan proses hukum dapat ditegakkan secara adil.
Baca juga: Cerita Ibu Kenang Siswa yang Meninggal Usai Squat Jump di Deli Serdang
"Pihak sekolah sudah ada komunikasi. Tapi kami bilang akan menegakkan hukum seadilnya," tegasnya.
Sebelumnya, RSS dihukum squat jump oleh gurunya yang berinisial SW karena tidak mengerjakan tugas pada Kamis (19/9/2024) di SMP Negeri 1 STM Hilir.
Setelah dihukum, RSS mengeluhkan sakit pada kedua kakinya, bahkan salah satu pahanya mengalami pembengkakan.
Ia tidak masuk sekolah selama lima hari dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024).
Kejadian ini memicu Polresta Deli Serdang untuk melakukan penyelidikan, mulai dari pemeriksaan saksi hingga proses ekshumasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang