PADANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Padang, Sumatera Barat, tak jadi mengeluarkan empat siswa kelas XII karena melakukan pelanggaran berat.
Sebelumnya pada 24 Oktober 2024, sejumlah warga menyegel pagar SMAN 12 Padang karena telah mengeluarkan empat siswa tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: Pengeluaran Siswa Secara Semena-Mena, SMA 12 Padang Disegel Warga
"Hasil rapat yang dihadiri oleh pihak sekolah, orangtua siswa, tokoh masyarakat, dan siswa, memberikan kesempatan kepada empat siswa itu," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 12 Padang, Irmayeti kepada wartawan di SMA 12 Padang, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Bobot Kostum Masakan Padang Miss Grand Indonesia Capai 20 Kg
Irmayeti mengatakan, pihak sekolah memberikan kesempatan kedua dengan catatan, selaian dibina, empat siswa itu juga harus mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah.
Irmayeti mengatakan, empat siswa tersebut disanksi karena mencuri aset sekolah.
"Pelanggaran beratnya itu adalah mengambil aset sekolah secara berkelompok. Apalagi ada mengajak pihak luar. Sebelumnya juga sudah pernah melakukan pelanggaran, ini akumulasi," kata Irmayeti.
Irmayeti mengatakan sebenarnya ada tujuh siswa yang mendapat pembinaan akibat melakukan pelanggaran tata tertib.
Adapun tiga siswa lainnya dikembalikan ke orangtua selama satu bulan agar mendapatkan pembinaan dari keluarga.
Irmayeti mengatakan, putusan ini sudah melalui proses yang berlaku di sekolah.
Pihak sekolah juga tidak langsung mengeluarkan siswa, tapi meminta siswa mengundurkan diri agar bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lain.
Namun, karena ada permintaan dan desakan dari tokoh masyarakat, maka sekolah mencarikan solusi lain.
"Kita cari win-win solution-nya ya. Jadi kita tunggu pembinaan dari tokoh masyarakat. Jika bentuk pembinaannya sesuai dengan aturan di sekolah, maka kami bersedia untuk menerima kembali," kata Irmayeti.
Sebelumnya diberitakan, SMAN 12 Padang disegel sejumlah warga karena diduga mengeluarkan siswa tanpa alasan yang jelas.
Sejumlah warga menyegel pintu masuk sekolah dengan gembok pada Kamis (24/10/2024) malam.
Namun, Jumat (25/10/2024) pintu masuk dibuka kembali setelah warga dengan pihak sekolah bernegosiasi.
"Kami tidak puas dengan kebijakan sekolah yang semena-mena mengeluarkan siswa," kata salah seorang warga, Yuldi, kepada Kompas.com, Jumat (25/10/2024) di Padang.
Yuldi menyebut ada tujuh siswa yang dihukum tanpa alasan yang jelas, di mana empat orang di antaranya dikeluarkan dari sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang