Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Siswa SMA 12 Padang yang Diduga Mencuri Batal Dikeluarkan Usai Sekolah Disegel Warga

Kompas.com, 28 Oktober 2024, 15:52 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Padang, Sumatera Barat, tak jadi mengeluarkan empat siswa kelas XII karena melakukan pelanggaran berat.

Sebelumnya pada 24 Oktober 2024, sejumlah warga menyegel pagar SMAN 12 Padang karena telah mengeluarkan empat siswa tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Pengeluaran Siswa Secara Semena-Mena, SMA 12 Padang Disegel Warga

"Hasil rapat yang dihadiri oleh pihak sekolah, orangtua siswa, tokoh masyarakat, dan siswa, memberikan kesempatan kepada empat siswa itu," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 12 Padang, Irmayeti kepada wartawan di SMA 12 Padang, Senin (28/10/2024).

Baca juga: Bobot Kostum Masakan Padang Miss Grand Indonesia Capai 20 Kg

4 siswa diduga mencuri

Irmayeti mengatakan, pihak sekolah memberikan kesempatan kedua dengan catatan, selaian dibina, empat siswa itu juga harus mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah.

Irmayeti mengatakan, empat siswa tersebut disanksi karena mencuri aset sekolah.

"Pelanggaran beratnya itu adalah mengambil aset sekolah secara berkelompok. Apalagi ada mengajak pihak luar. Sebelumnya juga sudah pernah melakukan pelanggaran, ini akumulasi," kata Irmayeti.

Irmayeti mengatakan sebenarnya ada tujuh siswa yang mendapat pembinaan akibat melakukan pelanggaran tata tertib.

Adapun tiga siswa lainnya dikembalikan ke orangtua selama satu bulan agar mendapatkan pembinaan dari keluarga.

Irmayeti mengatakan, putusan ini sudah melalui proses yang berlaku di sekolah. 

Pihak sekolah juga tidak langsung mengeluarkan siswa, tapi meminta siswa mengundurkan diri agar bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lain.

Namun, karena ada permintaan dan desakan dari tokoh masyarakat, maka sekolah mencarikan solusi lain.

"Kita cari win-win solution-nya ya. Jadi kita tunggu pembinaan dari tokoh masyarakat. Jika bentuk pembinaannya sesuai dengan aturan di sekolah, maka kami bersedia untuk menerima kembali," kata Irmayeti.

Sebelumnya diberitakan, SMAN 12 Padang disegel sejumlah warga karena diduga mengeluarkan siswa tanpa alasan yang jelas.

Sejumlah warga menyegel pintu masuk sekolah dengan gembok pada Kamis (24/10/2024) malam.

Namun, Jumat (25/10/2024) pintu masuk dibuka kembali setelah warga dengan pihak sekolah bernegosiasi.

"Kami tidak puas dengan kebijakan sekolah yang semena-mena mengeluarkan siswa," kata salah seorang warga, Yuldi, kepada Kompas.com, Jumat (25/10/2024) di Padang.

Yuldi menyebut ada tujuh siswa yang dihukum tanpa alasan yang jelas, di mana empat orang di antaranya dikeluarkan dari sekolah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau