MEDAN, KOMPAS.com-Masalah mutu pendidikan di Sumatera Utara dibahas dalam debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara 2024.
Awalnya, calon wakil gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Hasan Basri Sagala bertanya ke Bobby Nasution-Surya soal strateginya meningkatkan mutu pendidikan.
Baca juga: Bobby Nasution Sebut Edy Rahmayadi Tak Bisa Bedakan Ekskul dan Muatan Lokal
Bobby menjawab, persoalan SMA/SMK masih klasik. Orangtua dianggap masih berat menyekolahkan anaknya ke SMA/SMK karena ada kutipan.
"Kutipan ini beragam. Ada Rp 30.000, ada yang Rp 40.000, ada yang sampai Rp 80.000 per anak per bulan dikutip," kata Bobby di Hotel Grand Mercure, Kota Medan pada Rabu (30/10/2024).
"Nah ini kami sampaikan, kalau kami menjadi gubernur dan wakil gubernur, kutipan ini bukan kami minta laporkan tapi akan kami hilangkan," tambahnya.
Bobby ikut menyinggung selama Edy menjadi Gubernur Sumut, masih ada SMA tanpa listrik.
"Gimana mau belajar mengajar? Kalau tak ada listriknya," ungkap Bobby.
"Gimana mau menyampaikan tentang digitalisasi kalau tak ada akses internetnya?," tambahnya.
Baca juga: Bobby Nasution Puji Kinerja Edy Rahmayadi soal Keterbukaan Informasi di Debat Pilkada Sumut
Sebagai informasi, KPU Sumut menggelar debat perdana pasangan calon Gubernur Sumut.
Diketahui, ada dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut. Calon gubernur dan wakil gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya.
Sementara, calon gubernur dan wakil gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang