Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Nasution Sebut Edy Rahmayadi Tak Bisa Bedakan Ekskul dan Muatan Lokal

Kompas.com, 30 Oktober 2024, 22:15 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Bobby Nasution mengatakan, calon gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi tak bisa membedakan antara pelajaran ekstrakurikuler dan muatan lokal.

Baca juga: 28 Detik Terdiam, Bobby Nasution Disoraki Penonton Saat Debat Pilkada Sumut

Awalnya, Bobby ditanya oleh moderator terkait langkah memperkuat pendidikan karakter melalui potensi kearifan lokal.

Baca juga: Jawaban Menohok Edy Rahmayadi ke Bobby Nasution: Kalau Tahu Ada Kutipan, Kenapa Tak Dilaporkan?

Bobby kemudian menjawab bahwa muatan lokal (mulok) sangat penting untuk menjaga budaya di Sumut.

Untuk itu, Bobby ingin agar pendidikan mulok tidak hanya diajarkan, tapi juga harus diterapkan ke dunia digital.

"Caranya mulok didampingi kegiatannya dan berimplikasi dengan dunia digital.
Jadi mereka bisa ceritakan ceritakan kebudayaan dengan film, musik, dengan festival. Ini harus dilakukan sekolah-sekolah di Sumut," ujar Bobby saat debat Pilkada Sumut, Rabu (30/10/2024).

pasangan calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua, Edy Rahmayadi dan wakilnya, Hasan Basri tiba di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, pada Rabu (30/10/2024).  KOMPAS.com/GOKLAS WISELY pasangan calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua, Edy Rahmayadi dan wakilnya, Hasan Basri tiba di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, pada Rabu (30/10/2024).

Menanggapi pernyataan Bobby, Edy kemudian membahas soal ekstrakurikuler.

Dia menyebut, ekstrakurikuler harus memuat materi budi pekerti.

"Itu lah yang diarajkan di budi supaya mendukung anak-anak kita punya etika, integritas di samping intelektualitas, bukan itu yang disampaikan sehingga debat-debat bisa membuahkan hasil," ujar Edy.

"Dari tadi saya tak bisa mendengar, berbicara tentang program dan khususnya saya memperhatikan sekali karena kita butuh pendidikan. Berikan masukan pendidikan yang jelas karena kita tuntut anak-anak kita mempunyai budi pekerti. Mudah-mudahanan dipahami apa yang saya sampaikan ini," kata Edy menambahkan.

Mendengar pernyataan itu, Bobby menilai Edy tak paham bedanya muatan lokal dan ekstrakurikuler.

"Terima kasih, Pak Edy, tapi mohon maaf sekali Pak Edy, yang ditanya itu muatan lokal, Pak. Ekstrakurikuler beda lagi, Pak. ekstrakurikuler dan muatan lokal itu beda, setahu saya, mohon maaf kalau salah mohon dikoreksi," ujar Bobby yang diikuti sorakan penonton.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau