Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Moncernya Bisnis Kerupuk Kulit Patin hingga Tembus Pasar Malaysia

Kompas.com, 31 Oktober 2024, 21:38 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN,KOMPAS.com - Bagi suami istri, Fitriadi (46) dan Tri Handayani (40), usaha kerupuk kulit ikan patin yang mereka geluti, bukan sekadar bisnis. Keduanya, ingin membuka lapangan kerja sebesar-besarnya bagi masyarakat di sekitar rumahnya.

Niat tulus itu membuahkan hasil. Di tahun ke-8 menjalankan bisnis, kerupuk patin dengan brand Raja Patin ini, diminati hingga penjuru Indonesia. Bahkan sudah ekspor hingga Malaysia.

Karena ramai peminat, keduanya kewalahan menerima orderan, meski sudah memiliki 32 karyawan.

Baca juga: Grand Max Pakai Gas Melon, Kisah Sukses Pedagang Elpiji di Pamekasan

Karenanya, dalam sebulan ke depan, Tri Handayani dan Fitriadi akan membuat pabrik untuk memperbesar volume produksi Raja Patin. Ratusan pekerja pun akan direkrut.

Debby (28) bersama 7 karyawan Raja Patin lainnya, tampak cekatan mengemas kerupuk Raja Patin di rumah Tri Handayani di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (28/10/2024).

Debby bertugas memasukkan kerupuk ke dalam ratusan kardus.

Baca juga: Kisah Sukses Roti Unyil Bogor, Si Mungil Beromzet Miliaran Rupiah

Banyaknya orderan, membuat tumpukan kardus yang disusun Debby setinggi 3 meter.

Setelah Raja Patin dikemas, mobil box hilir mudik mengantar makanan ringan tersebut ke berbagai pasar modern. Begitu lah kesibukan sehari-hari yang terlihat di rumah Tri Handayani yang sekaligus dijadikan tempat pengolahan Raja Patin.

Hampir semua pekerja di Raja Patin, warga Desa Sugiharjo, termasuk Debby.

Debby diketahui sudah 8 tahun bekerja bersama Tri Handayani. Begitu juga dengan suami Debby. Bedanya sang suami di bagian penggorengan kulit patin.

Debby sangat bersyukur bekerja di Raja Patin, karena setiap bulannya dia memperoleh penghasilan sekira Rp 3 juta. Ekonomi keluarga pun bisa terbantu.

"Awalnya saya kesulitan mendapat pekerjaan, bersyukur bisa kerja di sini jadi bisa membantu beli susu anak, popok bayi, dan bantu suami memenuhi kebutuhan ekonomi," ujar Debby di sela sela aktivitasnya mengemas kerupuk patin, kepada Kompas.com.

Energi Pemacu Semangat

Karyawan Raja Patin saat mengemas kerupuk kulit ikan patin di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (28/10/2024) Rahmat Utomo/Kompas.com Karyawan Raja Patin saat mengemas kerupuk kulit ikan patin di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (28/10/2024)

Tri mengatakan, bisa membantu perekonomian warga di sekitar rumah, merupakan energinya untuk mengembangkan usaha Raja Patin. Menurutnya makin maju usahanya, maka makin banyak orang yang terbantu.

"Saya dari awal adalah bagaimana memakmurkan, membantu negara ini enggak pun besar kecil daripada kita ribut, ngeluh lapangan kerja," ujarnya

Namun kata dia kesuksesannya yang diraih tidak semudah membalikkan telapak tangan, dia masih ingat betul jatuh bangun dirinya saat merintis usaha Raja Patin ini.

Merintis Usaha

Karyawan Raja Patin saat mengemas kerupuk kulit ikan patin di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (28/10/2024) Rahmat Utomo/Kompas.com Karyawan Raja Patin saat mengemas kerupuk kulit ikan patin di Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (28/10/2024)

Awalnya ide bisnis ini muncul lantaran sang suami Fitriadi dipecat dari pekerjaannya pada pertengahan 2016.

"Suami saya dulu memang bekerja perusahaan di bidang perikanan yang memang ngurusin filleting ikan patin, jadi tahu bahwasannya ada loh limbah ikan patin yang kulitnya, kepalanya, durinya itu nggak terpakai," ujar Tri.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau