Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumut Diterjang Banjir dan Longsor, Perbaikan Daerah Aliran Sungai Mendesak

Kompas.com, 29 November 2024, 17:41 WIB
Dewantoro,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara mengakibatkan belasan korban jiwa tewas.

Forum Kehutanan Daerah Sumatera Utara (FKD Sumut) meminta pemerintah daerah dan pemangku kepentingan menjadikan perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai prioritas dalam mitigasi bencana.

Ketua FKD Sumut, Panut Hadisiswoyo, mengatakan kerusakan hutan dan degradasi lingkungan di sekitar DAS memperburuk risiko banjir dan longsor.

"DAS adalah tulang punggung ekosistem kita. Ketika DAS tidak dikelola dengan baik, dampaknya langsung terasa pada meningkatnya frekuensi banjir dan kerugian besar yang diderita masyarakat," ujarnya, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: KPU Medan Gelar Pemungutan Suara Susulan di 54 TPS yang Kena Banjir

Beberapa DAS di Sumatera Utara memiliki peran vital dalam pengendalian banjir.

DAS ini menghubungkan wilayah hulu, tengah, dan hilir, serta berpengaruh besar terhadap tata kelola air.

Berikut beberapa DAS utama di Sumatera Utara:

  • DAS Deli melintasi Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Kerusakan hutan di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan menyebabkan banjir di wilayah hilir.
  • DAS Belawan, yang mengalir melalui Deli Serdang, Medan, dan Langkat, mengendalikan aliran air menuju pesisir. Alih fungsi lahan menyebabkan banjir di Medan Utara.
  • DAS Percut, mengalir di Kecamatan Sibiru-Biru, Tiga Panah, dan Sibolangit. Penurunan fungsi DAS ini akibat alih fungsi lahan mengakibatkan genangan dan banjir.
  • DAS Asahan yang mengalir melalui Kabupaten Toba, Asahan, dan Batu Bara, bermuara di Selat Malaka. Kerusakan hutan di wilayah ini sering dikaitkan dengan peningkatan risiko banjir.
  • DAS Wampu, di Kabupaten Langkat dan sebagian Deli Serdang, mengalir dari Taman Nasional Gunung Leuser. Hutan di wilayah ini sangat penting untuk mencegah banjir di hilir.
  • DAS Bah Bolon, yang mengalir di Kabupaten Simalungun dan Serdang Bedagai, mendukung irigasi dan pengendalian banjir di pesisir timur Sumut. Kerusakan hutan menyebabkan peningkatan risiko banjir.
  • DAS Barumun, yang melintasi Kabupaten Padang Lawas dan Labuhan Batu, memiliki peran penting dalam mengendalikan banjir di wilayah timur Sumut. Penggundulan hutan menjadi tantangan besar di kawasan ini.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis dan Monsun Asia Sebabkan Banjir Besar di Medan

Panut menyebutkan, menjaga fungsi DAS di Sumatera Utara dapat meminimalkan risiko banjir, memastikan keberlanjutan ekosistem, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Banyak DAS mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan, illegal logging, dan alih fungsi hutan untuk pembangunan yang tidak berbasis perlindungan ekologi," katanya.

Meningkatnya Bencana Banjir

Banjir besar telah terjadi di beberapa daerah di Sumut, termasuk Medan, Deli Serdang, dan Langkat dalam lima tahun terakhir.

"Banjir merusak infrastruktur dan mengancam mata pencaharian masyarakat, terutama petani dan nelayan," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau