MEDAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap empat kurir sabu yang tergabung dalam jaringan Malaysia di Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada Sabtu (14/12/2024).
Dari tangan para pelaku, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa 6 kilogram sabu.
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, mengungkapkan bahwa keempat pelaku yang ditangkap adalah A (55) dan J (56), yang merupakan warga Asahan, serta R (37) dan T (26) dari Provinsi Sumatera Selatan.
Baca juga: Demi Beli Sabu, Pasutri di Dairi Sumut Rampok dan Bunuh Tetangga
Pengungkapan ini berawal dari informasi mengenai adanya transaksi narkoba di perairan Malaysia dan Indonesia.
"Pengungkapan bermula saat polisi mendapat informasi adanya transaksi narkoba di antara perairan Malaysia dan Indonesia pada Sabtu (14/12/2024)," kata Afdhal.
Setelah melakukan penyelidikan, sekitar pukul 05.00 WIB, polisi menangkap A dan J ketika mereka baru pulang setelah mengambil sabu dari perairan Malaysia.
Keduanya ditangkap di atas kapal kayu di Desa Kuala Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Asahan.
"Kapal kayu ini digunakan untuk pengambilan sabu dari Malaysia di perairan Asahan," jelas Afdhal dalam keterangan persnya pada Rabu (25/12/2024).
Dari hasil penggeledahan di kapal tersebut, polisi menemukan 6 kilogram sabu.
"Jadi yang bersangkutan ini adalah orang suruhan saudara inisial B (yang masih buron), warga Malaysia, untuk menjemput narkotika jenis sabu di tengah laut di perairan Asahan," ungkap Afdhal.
Sabu tersebut rencananya akan diserahkan kepada kurir lainnya, R dan T, yang juga ditangkap pada hari yang sama di Jalan Husni Thamrin, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai.
Baca juga: Seorang Wanita Bandung Tertangkap Selundupkan Sabu di Kemaluan
Saat ini, keempat pelaku telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut, dan polisi juga tengah menyelidiki jaringan yang terlibat.
"Kami masih melakukan pengembangan ke Sumatera Selatan untuk mencari jaringan ini," tutup Afdhal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang