Tiba-tiba, sejumlah prajurit dari Arhanud-2 datang dan menyerang warung tersebut.
Akibatnya, ada sebanyak tiga unit sepeda motor dan satu mobil milik warga dirusak.
Selain itu, prajurit juga mengubrak-abrik warung.
Baca juga: Tragedi Tewasnya Eks TNI, Serka Holmes dan Istri Jadi Dalang Pembunuhan
"Namun, pada saat itu, saya juga ada di situ. Kenapa kami dibilang korban? Karena pada saat itu ada oknum TNI yang membawa senjata. Yang membawa senjata cuma satu, laras pendek,” kata Umar saat diwawancarai di Kantor Desa Durin Simbelang pada Kamis (30/1/2025).
Setelah itu, para prajurit meninggalkan lokasi. Dia bersama warga sekitar pun tak terima atas peristiwa itu.
Kini, kedua belah pihak pun telah menggelar mediasi di kantor pemerintah desa.
Kesimpulan dari pertemuan tersebut, warga meminta agar pihak TNI membayar segala kerugian yang dialami.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang