Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Brigadir Bagus Dipukul Batu dan Ditembak Warga Saat Gerebek Narkoba di Deli Serdang

Kompas.com, 7 Februari 2025, 17:04 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Personel Satreskoba Polresta Deli Serdang, Brigadir Bagus Maulana, tertembak di bagian dada saat penggerebekan bandar narkoba di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Rabu (5/2/2025).

Pelaku penembakan adalah seorang warga bernama Nopri.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, mengatakan, mulanya polisi menangkap seorang pengedar sabu seberat 3,65 gram bernama Dedi Purwanto.

Lalu, berdasarkan interogasi, Dedi memperoleh sabu itu dari pelaku lain bernama Iwan.

Polisi kemudian melakukan penyergapan terhadap Iwan di lokasi kejadian.

Baca juga: Polisi di Deli Serdang Tertembak di Dada Saat Gerebek Bandar Narkoba, Target Melarikan Diri

"Barang bukti yang diamankan dari Iwan sembilan paket narkotika seberat sekitar delapan gram," ujar Yudhi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2025).

Namun, kata Yudhi, saat polisi hendak membawa Iwan ke mobil, massa yang diduga warga sekitar berusaha menghalangi dan memicu ketegangan dengan pihak kepolisian.

"Dalam kondisi genting, petugas melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak empat kali untuk membubarkan massa. Namun, tiba-tiba seorang pria bernama Nopri menyerang Brigadir Bagus Maulana dari belakang menggunakan batu, menyebabkan korban terjatuh dengan luka di kepala," ungkap Yudhi.

Tidak sampai di situ, Nopri kemudian juga merampas senjata api milik Brigadir Bagus dan menembakkannya ke arah dada Brigadir Bagus.

Kemudian, Nopri melarikan diri, sementara Brigadir Bagus segera dievakuasi ke RS Haji Medan untuk proses perawatan.

Baca juga: Polisi di Deli Serdang Ditembak Saat Penggerebekan, Pelaku Rebut Senjata Usai Pukul Pakai Batu

Selanjutnya, polisi melakukan pengejaran terhadap Nopri dan berhasil menangkapnya pada hari yang sama.

Polisi kini masih menyelidiki apa alasan Nopri menembak Brigadir Bagus.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Kapolsek Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, pelaku kini telah ditahan.

Dari pengakuannya, dia menembak Brigadir Bagus karena salah satu bagian dari orang yang ikut diamankan polisi dalam keributan penggerebekan tersebut.

"Jadi, dia (pelaku) berusaha membebaskan diri. Dipukulnya kepala bagian belakang petugas pakai batu. Dampaknya, mungkin senjata itu lepas dari tangan petugas. Terus pelaku merebut senjata (pistol) itu," ujar Jhonson.

Setelah itu, pelaku menembak bagian dada kanan korban. Pelaku pun meletakkan pistol petugas dan melarikan diri dari lokasi.

Baca juga: 3 Pelaku Pengeroyokan Prajurit TNI di Deli Serdang Menyerahkan Diri, Ngaku Khilaf

Tak lama, personel polisi yang lain menangkap pelaku di dalam gang sekitar.

Sementara itu, sebelumnya Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Priambodo, mengatakan akibat penembakan ini, bandar yang sempat ditangkap polisi kabur.

Kini pihaknya masih melakukan pengejaran.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau